SURABAYA, beritalima.com – Ekspor Provinsi Jawa Timur pada Maret 2017 mengalami kenaikan 17,32 persen. Nilainya mencapai 1.786,80 juta dolar. Pada bulan sebelumnya, Februari 2017, ekspor Jatim mencapai 1.522,99 juta dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, mengatakan, kenaikan itu didorong ekspor komoditi migas yang mencapai 174,76 juta dolar AS, atau naik 107,85 persen dibanding ekspor migas Februari 2017 yang mencapai 84,08 juta dolar AS.
Sedangkan untuk triwulan pertama 2017, ekspor migas Jatim tercatat mencapai 350,25 juta dolar AS, naik 117,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 161,09 juta dolar AS.
Untuk ekspor nonmigas Jatim pada Maret 2017 juga mengalami kenaikan, mencapai 1.612,05 juta dolar AS, atau naik 12,03 persen dibanding Februari 2017 yang mencapai 1.438,92 juta dolar AS.
“Tapi dalam kurun waktu Januari sampai Maret 2017 ekspor nonmigas Jatim malah turun 10,24 persen, dari 4.823,47 juta dolar menjadi 4.329,42 juta dolar AS pada Maret 2017,” kata Teguh di kantornya, Senin (17/4/2017).
Untuk materi ekspor nonmigas, lanjut Teguh, didominasi perhiasan/permata dengan nilai 361,03 juta dolar AS, diikuti lemak dan minyak hewan/nabati 146,19 juta dolar AS, kayu dan barang dari kayu sebesar 106,36 juta dolar AS, ikan dan udang sebesar 95,02 juta dolar AS, serta bahan kimia organik sebesar 75,72 juta dolar AS.
“Komoditi utama dari kelompok barang perhiasan/permata (HS 71) adalah perhiasan logam mulia lainnya senilai 259 juta dolar AS yang turun 16,17 persen dibanding bulan sebelumnya,” jelasnya.
Teguh mengatakan, dominasi negara tujuan ekspor Jatim selama Maret 2017 adalah Jepang dengan nilai ekspor mencapai 273,18 juta dolar AS, diikuti Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 200,91 juta dolar AS, dan Tiongkok dengan nilai ekspor 152,15 juta dolar AS.
“Untuk wilayah ASEAN tujuan ekspor adalah Singapura, Malaysia, Vietnam kemudian Thailand,” katanya.
Sedangkan untuk negara Uni Eropa, tujuan utama ekspor Jawa Timur adalah Belanda dengan nilai sebesar 36,18 juta dolar AS dan Jerman senilai 24,97 juta dolar AS, serta Italia dengan ekspor sebesar 15,17 juta dolar AS.
“Secara kumulatif, ekspor Januari sampai Maret tahun 2017 mencapai 4.679,67 juta dolar AS, atau turun 6,12 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 4.984,57 juta dolar AS,” tandas Teguh. (Ganefo)