SURABAYA, beritalima.com | Nilai ekspor Jawa Timur Oktober 2020 mencapai USD 1,59 miliar, naik sebesar 0,38 persen dibandingkan September 2020. Dibandingkan Oktober 2019, turun sebesar 5,00 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dr Dadang Hardiwan S.Si M.Si, mengungkapkan itu secara virtual dari kantornya di Surabaya, Senin (16/11/2020).
Dipaparkan, ekspor nonmigas Oktober 2020 mencapai USD 1,53 miliar, naik 0,72 persen dibandingkan September 2020, turun 4,04 persen dibandingkan Oktober 2019.
Ekspor migas Oktober 2020 mencapai USD 55,67 juta, turun sebesar 8,28 persen dibandingkan September 2020, turun sebesar 25,56 persen dibandingkan Oktober 2019.
Golongan barang utama ekspor nonmigas Oktober 2020 adalah Tembaga (HS 74) dengan nilai sebesar USD 127,57 juta, disusul Kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan nilai sebesar USD 123,69 juta, serta Lemak & Minyak hewani/nabati (HS 15) dengan nilai sebesar USD 118,07 juta.
Secara kumulatif, selama Januari – Oktober 2020, ekspor Jawa Timur sebesar USD 15,83 miliar atau turun 6,15 persen dibandingkan Januari – Oktober 2019 yang sebesar USD 16,87 miliar.
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari – Oktober 2020 adalah Jepang mencapai USD 2,39 miliar (dengan peranan 15,60 persen), disusul ke Tiongkok sebesar USD 2,27 miliar (dengan peranan 14,80 persen), dan ke Amerika Serikat USD 2,08 miliar (dengan peranan 13,60 persen).
Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD 2,88 miliar (dengan kontribusi sebesar 18,79 persen), sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa sebesar USD 1,18 miliar (dengan kontribusi sebesar 7,73 persen).
Nilai Impor Jawa Timur pada bulan Oktober 2020 mencapai USD 1,44 miliar, turun sebesar 17,51 persen dibandingkan September 2020. Angka ini juga turun sebesar 25,28 persen dibandingkan Oktober 2019.
Impor nonmigas Oktober 2020 mencapai USD 1,20 miliar atau turun 16,41 persen dibandingkan September 2020. Nilai impor nonmigas tersebut mengalami penurunan sebesar 22,74 persen dibanding Oktober 2019.
Impor migas Oktober 2020 sebesar USD 246,72 juta atau turun sebesar 22,45 persen dibanding September 2020. Dibandingkan Oktober 2019, nilai tersebut juga turun sebesar 35,53 persen.
Golongan barang utama impor nonmigas bulan Oktober 2020 adalah golongan barang Besi dan Baja (HS 72) sebesar USD 114,16 juta, berikutnya golongan barang Mesin-mesin/Pesawat mekanik (HS 84) senilai USD 112,02 juta dan golongan barang Buah-buahan (HS 08) sebesar USD 88,40 Juta.
Secara kumulatif, selama Januari – Oktober 2020, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 16,17 miliar atau turun sebesar 15,48 persen dibandingkan Januari – Oktober 2019, yakni sebesar USD 19,13 miliar.
Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari – Oktober 2020 dari Tiongkok sebesar USD 3,90 miliar (28,75 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 1,05 miliar (7,74 persen), dan dari Thailand sebesar USD 652,61 juta (4,81 persen).
Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 1,91 miliar (14,08 persen), sementara impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD 1,16 miliar (8,54 persen). (Ganefo)