SURABAYA, beritalima.com – Ekspor Jawa Timur bulan Mei 2017 kemarin tumbuh 3,67% dibanding bulan sebelumnya. Namun demikian, komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Jatim, yaitu perhiasan/permata, turun 58,06% month to month.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim, Teguh Pramono, mengatakan, ekspor Jatim pada bulan Mei tahun ini tercatat US$ 1,68 miliar. Ekspor tersebut terdiri dari migas senilai US$ 94,39 juta dan ekspor non migas US$ 1,58 miliar.
Ekspor non migas didominasi perhiasan/ permata senilai US$ 239,91 juta, diikuti lemak dan minyak hewan/nabati US$ 119,78 juta.
Walaupun secara total ekspor Jatim tumbuh m-t-m, di sisi lain ekspor komoditi andalan yakni perhiasan/permata turun cukup signifikan.
“Ekspor perhiasan/ permata Jatim banyak ke Swiss. Kalau sudah bisa ekspor ke sana, kualitas pasti sudah memenuhi standar. Ketika menurun, ini kemungkinan karena pasar internasional dan daya konsumsinya sedang lesu,” kata Teguh, Kamis (15/6/2017).
Teguh memperingatkan, penurunan ekspor perhiasan/ permata patut diwaspadai karena selama ini menjadi penopang utama ekspor Jatim. Para pengusaha, sarannya, sebisa mungkin membuka pasar di negara baru.
Selain ke Swiss, komoditi perhiasan/permata Jatim juga diekspor ke Jepang. Negari Matahari Terbit ini menjadi negara tujuan ekspor terbesar Jatim dengan nilai US$ 267,99 juta, diikuti Amerika Serikat senilai US$ 218,34 juta.
“Untuk Asia Tenggara, tujuan ekspor utama Jatim adalah Malaysia dengan nilai US$ 114,85 juta, dan Singapura senilai US$101,03 juta,” tambahnya. (Ganefo).