– Evolusi Hari Valentine 14 Febuari
Denny JA
Makna hari valentine sudah berhasil dikudeta.
Kini yang dirayakan banyak orang, hari valentine adalah hari ekspresi cinta. Mereka mungkin tahu, atau tak tahu, tapi tak lagi peduli asal muasal lahirnya hari valentine.
Siapa pelaku kudeta? Pelakunya adalah penulis romantis. Juga pengusaha kartu. Juga pedagang coklat. Juga penjual bunga.
Waktu yang dibutuhkan oleh kudeta itu lebih dari 1500 tahun. Dan abakadabra. Hari valentine pun berubah menjadi ritual tahunan ekspresi cinta.
Itulah sejenis Natal bagi pecinta. Inilah sejenis Gong Xi Pa Chai bagi yang tengah kasmaran. Itulah sejenis Idul Fitri bagi hati yang berbunga.
Di hari valentine, hari ini, 14 Febuari, mereka berkirim pesan cinta. Sebelum ada internet, hari itu juga menjadi Hallmark’s day. Penjualan kartu ucapan cinta dari Hallmark laku berlipat- lipat.
Tapi sejak datang era internet, ucapan cinta beralih pada e-post, e-card, meme, video dan email.
Hari itu, penjualan bunga juga meledak. Tak kalah laris manis adalah toko coklat. Bunga dan coklat menjadi semacam ketupat lebaran bagi hari valentine.
-000-
Awalnya adalah Saint Valentine. Ia seorang pejuang kristen yang hidup di abad ke 3 masehi. Kegigihannya menyebarkan agama kristen berakhir pada pembunuhan. (1)
Ia mati karena penyebaran agama. Ia dianggap martir. Syahid.
Sesama kolega menghormati St. valentine dengan membuat festival. Tanggal 14 Febuari, sejak tahun 496, sejak 1500 tahun lalu, dijadikan hari mengenang St. Valentine.
Tradisi St. Valentine, setiap tanggal 14 Febuari, terus berlanjut. Kegigihan pejuang agama dirayakan, disebarkan, disyukuri.
Kudeta makna hari Valentine dimulai oleh penyair Inggris bernama Geoffrey Chaucer (1340-1400). (1)
Sejarah mencatat ia termasuk yang pertama menulis soal “valentine’s day” sebagai hari ekspresi cinta. Dalam puisinya, Valentine’s day tak ada hubungan lagi dengan kisah penyebaran agama.
Puisinya berbunyi:
“Di hari Valentine (Saint Valentine’s day), setiap burung datang memilih pasangannya.”
Hari Valentine pun mulai memiliki makna baru sebagai hari “burung yang mesra dengan pasangannya.”
Bahkan William Shakespeare ikut mempopulerkan hari Valentine sebagai hari cinta dalam karyanya Hamlet (1600-1602).
Tulis Shakespeare:
“Tommorow is Saint Valentine’s day. All in the morning betime. And I a maid at your window. To be your Valentine.”
Maka istilah “your valentine, my valentine” menjadi sebutan baru untuk kekasih hati. “Let me be your valentine.” Oh my love, my valentine.”
Kudeta berikutnya dilakukan oleh pedagang kartu. Esther Howland (1824-1904) putri dari pemilik toko buku dan alat tulis di Amerika Serikat.
Ia mengambil inisiatif, mencetak kartu valentine secara massal. Ia berharap bisnis menjual kartu valentine di hari valentine akan membantu keuangan bisnis Ayahnya.
Ternyata instink bisnisnya benar. Mereka yang sedang kasmaran, jutaan jumlahnya. Mengirim kartu valentine menjadi tradisi baru untuk kekasih di hari valentine.
Penjual kartu lain tak ingin kalah. Ia menambah pula ekspresi itu dengan dagangan coklat dan bunga.
Lengkaplah sudah kudeta makna atas hari valentine. Dilaporkan di tahun 2015, penjualan kartu, bunga dan coklat di hari valentine, sekitar 1.9 milyar euro. Ini setara dengan 30 trilyun rupiah.
Dalam waktu 1500 tahun, penulis romantis dibantu oleh pedagang kartu, pedagang coklat dan pedagang bunga berhasil mengkudeta makna hari valentine.
Anak- anak muda masa kini memperingati hari valentine dengan makna berbeda. Itu tak lagi ada hubungannya dengan kisah Saint Valentine.
-000-
Tapi mustahil kudeta penulis romantis berhasil. Mustahil pula siasat pedang kartu, coklat dan bunga sukses. Mereka hanya berhasil karena memang ada kebutuhan pasar.
Pasanya adalah ekspresi cinta universal. Tak hanya negara memerlukan ritual tahunan hari kemerdekaan. Tak hanya agama memerlukan ritual tahunan Natal, Hari Raya, Nyepi, Gong XI Pa Chai.
Cinta juga memerlukan ritual tahunan. Cinta juga memerlukan hari raya. Tangan tak terlihat (the invisible hand), telah menggerakan penulis dan pedagang, untuk bergerak.
Abakadabra! Hari valentine pun menjadi hari raya bagi Cinta.
Kebutuhan ritual tahunan ekspresi cinta itu penyebab berhasilnya kudeta makna hari Valentine.
Selamat Hari Valentine bagi yang merayakan.!!
Febuari 2021