JAKARTA, Beritalima.com– Walau elektabilitas Prabowo Subianto naik tajam dibandingkan survei sebelumnya tetapi posisi Joko Widodo (Jokowi) masih belum tergoyahkan oleh ‘seterunya’ tersebut sebagai calon presiden 2019-2024.
Elektabilitas sang petahana, kata Chief Research Officer Alvara, Harry Nugroho dalam pemaparan hasil survei di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (3/8) masih teratas dalam survei yang dilakukan 20-28 Juli lalu.
Dijelaskan, elektabilitas Jokowi 48,4 persen, naik 1,6 persen bila dibandingkan survei sebelumnya. Sedangkan Prabowo naik lima persen, menjadi 32,2 persen. Namun, Harry tidak menjelaskan kenapa elektabilitas Prabowo naik tajam.
Dengan begitu, bila pemilihan presiden dilakukan saat ini, Jokowi berpeluang besar untuk memenangkan pesta demokrasi sekali lima tahun tersebut. Hasil survei terakhir Jokowi unggul 16,2 persen dibandingkan pesaing utamanya, Prabowo. Tidak ada calon lain yang mendekati elektabilitas kedua calon ini.
Jusuf Kalla yang juga masuk dalam survei Research Officer Alvara elektabilitas Wapres 2014-2019 tersebut hanya 1,5 persen. Kemudian ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat 1,4 persen dan Gatot Nurmantyo 1,2 persen.
“Kandidat di luar Joko Widodo dan Prabowo Subianto belum menonjol,” kata Harry.
Walau unggul jauh dibanding Prabowo, tetapi Harry mengingatkan, Jokowi masih harus memperhatikan aspek kepuasan publik dalam pemerintahannya. Hal itu agar elektabilitas Jokowi tak mengalami penurunan. “Terutama kepuasan publik terhadap kesejahteraan tenaga kerja, penyediaan lapangan kerja, dan kemiskinan,” katanya.
Survei Research Officer Alvara ini menggunakan multistage random sampling dengan melibatkan 1.142 responden berusia 17 tahun ke atas. Rentang margin of error sebesar 2,95 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (akhir)