JAKARTA, Beritalima.com– Beberapa petinggi Partai Golkar mendorong Ketua Umum partai berlambang ‘Pohon Beringin’, Airlangga Hartarto untuk meramaikan bursa calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (pilpres) Pilpres 2024. Dorongan itu juga dinyatakan kader Golkar dari berbagai daerah.
Selaku Ketua Umum Golkar, kata pengamat politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga ketika bincang-bincang dengan Beritalima.com di Jakarta, Sabtu (20/4), peluang Airlangga untuk menjadi capres 2024 terbuka lebar.
Soalnya, lanjut pengamat yang akrab disapa Jamil ini. dengan perolehan suara 12,31 persen pada pemilihan legislatif (pileg) 2019, Golkar tinggal mengajak satu atau 2 partai politik (parpol) untuk berkoalisi mengusung Airlangga Hartarto menjadi capres.
Masalahnya, apakah internal Golkar akan bulat mengusung Airlangga? Sebab, di Golkar juga banyak sosok mumpuni yang layak menjadi capres, seperti Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, politisi senior Agun Gunanjar Sudarsa dan Indra Bambang Utoyo.
Bila Airlangga mau menjadi capres, diperlukan satu suara di tubuh Golkar. Kalau ini terwujud, barulah terbuka peluang untuk penjajagan berkoalisi dengan parpol lain. Hanya saja, parpol lain tak mudah diajak Golkar untuk berkoalisi kalau elektabilitas Airlangga rendah seperti saat ini. Saat ini elektabiltas dia di kisaran 1 persen. Elektabilitas Airlangga jauh dibawah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun Ridwan Kamil.
Elektabilitas Airlangga sulit ditingkatkan. Sebab, sejak Desember 2017 Airlangga sudah orang nomor satu di Golkar. Walau begitu, elektabilitas tidak jua meningkat. Posisinya sebagai menteri juga tidak mendongkrak elektabilitas dia. Jadi, elektabilitas Airlangga tampaknya memang sulit untuk ditingkatkan. Ini yang membuat nilai jual Airlangga rendah untuk ditawarkan pada pilpres 2024.
Semua itu akan menyulitkan parpol lain berkoalisi dengan Golkar untuk mengusung Airlangga Hartarto. Sebab, dengan elektabilitas yang terus sangat rendah, tentu peluang Airlangga Hartarto untuk terpilih pada pilpres 2024 sangat kecil.
“Dengan demikian, internal dan eksternal Golkar tampaknya akan sulit mengusung Airlangga Hartarto pada pilpres 2024. Tentu perkiraan ini hanya berlaku bila elektabilitas Airlangga Hartarto tetap jeblok,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)