Jakarta, beritalima.com| – Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina soroti kondisi Embarkasi Haji Indramayu, Jawa Bara dinilai memprihatinkan, jauh dari layak, sehingga diminta adanya audit anggaran dari Kementerian Agama (Kemenag).
Padahal, embarkasi ini sejak awal dipuji sebagai solusi pelayanan haji bagi jemaah asal Jawa Barat, khususnya wilayah utara dan timur, dengan dukungan Bandara Kertajati.
Tragisnya, di lapangan justru berbanding terbalik. Selly menyebut fasilitas embarkasi semakin memprihatinkan, meski baru digunakan dua kali pemberangkatan.
“Sejak awal berdirinya embarkasi ini, kami berharap jemaah bisa terlayani lebih baik. Tapi faktanya, kondisinya makin buruk,” aku Selly usai meninjaunya (25/9).
Politisi PDI-Perjuangan itu menuding lemahnya perawatan fasilitas sebagai bukti adanya persoalan sejak awal pembangunan, bahkan disinyalir terjadi wanprestasi. Ia mendesak Kemenag segera melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dan pemanfaatan anggaran.
Selly mengkritisi rencana penambahan anggaran sebesar Rp101 miliar yang diajukan Kantor Wilayah Kemenag. Karena, sebelum disetujui, transparansi dan akuntabilitas anggaran yang sudah digelontorkan harus dibuka secara jelas.
“Permintaan tambahan Rp101 miliar ini jangan sampai jadi pemborosan baru. Anggaran harus tepat sasaran, karena yang dirugikan nanti adalah jamaah,” ujarnya.
Kondisi Embarkasi Haji Indramayu ini menambah panjang daftar persoalan pelayanan haji yang seringkali tersandung masalah klasik: fasilitas tak terawat, anggaran membengkak, namun jamaah tetap jadi korban.
Jurnalis: rendy/abri
