SURABAYA – beritalima.com – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengajak kepada para generasi muda untuk memiliki rasa bangga menjadi seorang petani. Karena dirinya menginginkan agar ajakan tersebut sebagai upaya pengembangan sebuah kultur yang perlu dibangun secara perlahan atau masif. Dengan meningkatnya rasa bangga tersebut maka diharapkan bisa meregenerasi sumber daya manusia di sektor pertanian.
“Tidak hanya bangga menjadi petani, tetapi ke depan pemuda bangga jadi petani canggih,” ujar Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Awarding Lomba Hidroponik Antar Sekolah se-Jawa Timur di Gedung Tani Puspa Agro Sidoarjo, Rabu (27/3).
Dikatakannya, jika selama ini generasi muda menganggap petani itu bukan profesi yang menjanjikan maka anggapan tersebut perlu dihapus. Malahan, sebut Emil Dardak, bahwa menjadi seorang petani itu malah justru menjadi profesi yang membanggakan. Karena jasanya besar untuk menyediakan pangan bagi masyarakat, dan bisa menerapkan ilmu pengetahuannya di dalam melakukan kegiatan pertanian.
“Kalau dulu ngapain sekolah tinggi-tinggi jadi petani. Sekarang dibalik sekolah tinggi-tinggi untuk menjadi petani yang hebat. Itu yang harus diubah paradigmanya,” kata Emil Dardak sapaan akrabnya.
Lebih lanjut disampaikannya, bahwa petani itu memiliki banyak kreatifitas, dan bahkan ilmu pengetahuan teknologinya bisa diterapkan dan dikembangkan. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mendorong di sektor pertanian untuk menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian.
“Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan bisa digunakan untuk mengelola pertanian. Jadi banyak kecanggihan teknologi tentunya akan membuat generasi muda tertarik terhadap pertanian,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu upaya untuk menumbuhkan rasa bangga para generasi muda menjadi petani yakni dengan melatih hal yang sederhana seperti menanam hidroponik. Pelatihan menanam hidroponik untuk generasi muda dilakukan di sekolah-sekolah dengan mengandalkan para guru. Sehingga latihan menanam ini seperti on the job training.
“Sambil jalanin sambil dapatkan hasilnya. Tidak usah jauh-jauh pergi, bisa melihat bagaimana dari sebuah benih itu bisa menjadi tanaman yang bisa dimakan. Rasanya ada kepuasan tersendiri menanam sesuatu kemudian tumbuh. Nah itu kan bisa membuat satu kultur agraris muncul secara bertahap,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, sudah ada konsep Rumah Pangan Lestari yang menanam tanaman sendiri di rumah. Dan segala upaya yang dilakukan ini bisa meningkatkan produksi dan ketahanan pangan. Dan ini sejalan dengan program Nawa Bhakti Satya yang diusungnya bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yakni program Jatim Agro.
“Kalau kita tidak menanam sendiri, terjadi krisis atau masalah akan menjadi bahaya kelaparan” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wagub Jatim Emil Dardak menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Lomba Hidroponik Antar Sekolah se-Jatim tingkat provinsi. Antara lain SMKN 1 Udanawu Blitar (Juara I), SMKN 1 Bojonegoro (Juara II), SMAN 3 Lamongan (Juara III), SMKN 1 Trenggalek (Juara Harapan I), dan SMAN 1 Kencong Jember (Juara Harapan II).
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan launching Hydroponic Training and Competition, Digital Marketing Training and Competition, Training and Challenge of Industrial Automation Technology, dan AKU Pintar App. Selain itu juga dilakukan soft launching Kebun Puspa App. (rrd).