Emil Dardak Sambang ke Bupati Tulungagung, Bupati & Walikota Kediri

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com – Setelah berpamitan dengan warga Trenggalek di pendopo Kabupaten Trenggalek, Jumat (15/2), Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak langsung melakukan roadshow ke beberapa daerah. Roadshow percepatan program 99 hari pasca dilantiknya menjadi Wagub Jatim mendampingi Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu dengan menyambangi tiga kepala daerah sekaligus, yakni di Bupati Tulungagung, Bupati Kediri dan Walikota Kediri. Namun sebelum menyambangi ketiga kepala daerah tersebut, orang nomor dua di jajaran Pemprov Jatim itu menyampaikan pesan khusus kepada warga Trenggalek dalam percepatan wilayah setempat.

“Ini karena merupakan tanggungjawab moril saya sebagai mantan Bupati Trenggalek untuk berpamitan dengan seluruh warga Trenggalek. Sekaligus menyampaikan pesan khusus dari Ibu Khofifah yang penting, karena Trenggalek adalah paling selatan di Jawa Timur,” ujarnya.

Salah satu bagian penting yang disampaikannya adalah soal percepatan pembangunan wilayah Trenggalek. Apalagi, menurutnya, Kabupaten Trenggalek merupakan daerah yang akan dibangun pelabuhan oleh pemprov untuk mendorong terjadinya geliat perdagangan di jalur selatan Jawa Timur.

Tentunya ini akan memposisikan Trenggalek sebagai daerah yang potensi secara adil dari pemprov untuk kemajuannya. Belum lagi fakta bahwa ada proses pembangunan jalan lintas selatan antara Trenggalek dengan Tulungagung yang didanai oleh Islamic Development Bank. Dan proyek tersebut tengah memasuki tahap pra kualifikasi yang mau rampung (selesai).

“Dan selanjutnya ibu Khofifah juga ingin menegaskan komitmen pemerintah saat ini yang akan memastikan Jatim akan dibangun secara adil dan mengurangi ketimpangan dan upaya memperbesar perekonomian di Jatim. Diharapkan program tersebut adanya jalur-jalur baru di kawasan selatan pulau Jawa,” jelasnya.

Tidak hanya itu, dirinya juga akan terus mengawal beberapa proyek pembanguan strategis nasional yang tengah dikerjakan di Kabupaten Trenggalek. Seperti proyek Bendungan Tugu, Bendungan Bagong serta pemanfaatan anjungan cerdas.

“Perlakuan aset saat ini tengah dibahas dengan Kementerian PU terhadap ajungan tersebut yang potensi menjadi inkubator ekonomi di kawasan selingkar wilis,” terangnya.

Perhatian terhadap recovery pembangunan Pasar Pon pasca terbakar juga menjadi perhatianya. Apalagi pasca terbakarnya pasar tersebut membuat kurang lebih 700-1.000 pedagang membutuhkan perhatian pemerintah.

“Dan skala pasar ini menjadi perhatian provinsi. Dan selanjutnya pemprov juga tidak hanya membantu dalam bersifat strategis, tapi hal-hal yang juga atensi dari kabupaten dan melibatkan pusat. Termasuk pembangun GOR dari APBN juga perpustakaan dan penerapan SLRT,” ujarnya.

Setelah berpamitan dan menyampaikan beberapa pesan kepada warga Trenggalek, suami artis Arumi Bachsin ini berkunjung ke Bupati Tulungagung, Bupati Kediri dan Walikota Kediri. Saat sambang ke Bupati Tulungagung, pembahasan beberapa proyek pembangunan di wilayah mataraman mengemuka. Salah satu dari sekian rencana pembangunan adalah soal komitmen untuk mendorong pembangunan berbasis ke wilayahaan bukan sekedar sektoral.

“Maka peningkatan peranan bakorwil akan segera dilakukan untuk menjadi sebuah pembangunan kue ekonomi yang lebih efektif dengan kepala daerah di wilayah eks karesidenan Madiun dan Kediri,” terangnya.

Dalam pertemuan itu, Bupati Tulungagung menyatakan komitmennya dan berharap Pemprov Jatim dapat mengawal terwujudnya finalisasi trase selingkar Wilis dan rencana pembiayaan selingkar Wilis dengan menggunakan kombinasi pendanaan pusat, provinsi dan kabupaten. Untuk mewujudkan poros utama lingkar Wilis maupun sirip-siripnya demi mewujudkan bersatunya ekonomi masyarakat di 6 kabupaten yakni Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Ponorogo, Madiun dan Kediri.

Selain itu, juga dibahas JLS Tulungagung dan Trenggalek, pengembangan pariwisata terpadu antara Kawasan Popoh dan Pantai Prigi, serta potensi pemanfaatan Pelabuhan Niaga untuk mengembangkan industri yang saat ini mulai bergeliat di wilayah Campur Darat, Bandung dan sekitarnya.

Selanjutnya dibahas produk unggulan yang ada di Tulungagung seperti konveksi maupun marmer yang berpotensi dikirim ke Pulau Bali melalui pelayaran jalur selatan.

Peran RSUD Dr. Iskak juga diperbincangkan secara efektif menjadi rujukan bukan hanya di wilayah mataraman timur yang meliputi Tulungagung, Blitar, Trenggalek. Rumah sakit ini juga menarik Madiun dan Ponorogo.

Saat bertemu dengan Walikota Kediri, Emil membahas potensi besar yang dimiliki Kediri sebagai lokasi yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Kertosono-Kediri, dan juga adanya pembangunan bandara. Serta disampaikan rencana pembangunan SMA Taruna seperti SMA Taruna Nusantara yang ada di Magelang dengan lahan sekitar 2,5 hektar dan membutuhkan kawasan yang ada di bawah atau dalam lingkungan perhutani yang ada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas banyak hal seperti online single submission yang dikhawatirkan tidak memperhatikan yang menjadi perhatian kepala daerah. Sebagai contoh, menjaga kehandalan arus lalu lintas dan ketersediaan lahan parkir. Seperti ada pembangunan suatu Mall dibangun bioskop jaringan besar di Kota Kediri dikhawatirkan menimbulkan kemacetan jika tidak disertai dengan ketersediaan lahan parkir dan manajemen rekayasa lalu lintas yang memadai.

“Kami juga membahas kesinambungan jaringan jalan termasuk jembatan yang akan menjadi penghubung kawasan bandara dengan Kota Kediri. Kota Kediri memiliki keterbatasan karena tidak boleh melewati delapan lantai sebagai restriksi yang diterapkan TNI,” jelas Wagub Jatim.

Selanjutnya, Emil juga bertemu dengan Bupati Kediri yang membahas jalan-jalan strategis seperti jembatan yang belum tersambung di Jalur Mojo Ploso yang ada di Kediri. Kemudian juga status pengadaan tanah yang diharapkan pada Bulan Maret bisa dilakukan groundbreaking bandara dan memerlukan dukungan RT/RW, serta bersama-sama mencari solusi agar pengadaan tanah dapat dilakukan pada tepat waktu.

“Ini merupakan proyek strategis nasional yang memerlukan perhatian dari provinsi,” katanya.

Kemudian pengembangan kawasan barat juga minta didorong dan dilakukan koordinasi dengan Bappeda dan Dinas PU Kediri untuk memfinalisasi trase yang jangan sampai memotong urat nadi sungai atau air terjun. “Dan jalur ini perlu segera disepakati,” pungkasnya.

Menurutnya, Bupati Kediri memiliki inisiatif yang baik terkait pengembangan desa wisata yang diharapkan bisa mendorong kreatifitas. Adapun desa wisata yang akan dikembangkan seperti Desa Wisata yang ada ke arah Kandangan, ke arah Batu, maupun yang ada di sisi barat dari Sungai Brantas. (rrr).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *