Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial, menuturkan, dari 17 gunung api aktif di Indonesia, empat yang berada di Maluku Utara berstatus waspada.
“Empat gunung api di Maluku Utara kini berstatus waspada, yakni Gunung Gamalama Ternate, Gamkonora Halmahera Barat, Ibu Halmahera Barat dan Gunung Dukono Halmahera Utara,” ungkap Ego kepada wartawan di Tobelo, Sabtu (13/5/2017).
Sementara satu gunung lainnya yakni Gunung Kie Besi di Halmahera Selatan, statusnya masih tetap normal. Namun, dari keempat gunung itu, Gunung Dukono dianggap sangat berbahaya karena sejak erupsi 1933 hingga sekarang erupsinya tanpa henti serta membahayakan penerbangan karena berada pada jalur penerbangan internasional.
“Halmahera Utara ini merupakan salah satu tektonik yang paling aktif, sering terjadi gempa karena pertemuan lempeng Halmahera Utara dengan lempeng pasifik yang aktif. Dukono ini salah satu pusat yang dilalui lintas penerbangan Internasional Australia, Jepang, China, Korea maupun negara-negara lain. Jadi, baik dari Australia ke utara maupun ke selatan ini melewati lokasi Dukono,” ungkapnya.
Badan Geologi sendiri memasang pos pengamatan di Dukono agar selalu melaporkan update dampak dari erupsi Dukono yang diteruskan ke VAAC di Darwin dan Tokyo. Tinggi letusan abu vulkanik sangat mempengaruhi jalur penerbangan, sehingga seluruh airline bisa melakukan perubahan rute jika Dukono erupsi. “Kami pemerintah memberikan perhatian karena Dukono ini salah satu pusat yang dilalui lintas penerbangan Internasional,” terangnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lereng gunung karena sewaktu-waktu bisa menghembuskan abu vulkanik dengan radius 2 kilometer. “Kategori waspada sesuai rekomendasi dari Badan Geologi menyatakan kondisi waspada atau level II itu radius 2 kilometer yang akan berdampak langsung ini yang harus dihindari,” ujarnya. (hr)