JAKARTA, beritalima.com – Empat pelajar dari kelompok pencinta alam SMA Negeri 68 Jakarta (Elpala) akan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Elbrus, Rusia pada HUT ke-73 Kemerdekaan RI 17 Agustus nanti.
Geas Aldino, Ryan Muhammad Azizulfiqar, Salsa Khusnus Solekhani, dan Timothy Jonathan yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Garuda Muda RMOL akan didampingi pendaki tunadaksa dunia asal Solo, Sabar Gorky, alumni Elpala Fransisca Onaria dan wartawati Kantor Berita Politik RMOL Widya Victoria.
Proses persiapan ekspedisi telah dimulai sejak akhir tahun lalu berupa pelatihan fisik, perizinan, peralatan, termasuk dukungan dana.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan rasa bangganya melihat semangat para pendaki muda yang tergabung dalam tim ekspedisi yang dibesut Kantor Berita Politik RMOL ini.
“Ini adalah contoh yang baik bagi pelajar Indonesia. Ada semangat yang kuat dan kecintaan pada alam,” ujar JK dalam pertemuan dengan Tim Garuda Muda RMOL di kantor Wapres, Jalan Veteran, Jakarta, Selasa sore (7/8/2018).
Dalam kesempatan itu JK berkenan melepas keberangkatan Tim Garuda Muda RMOL ke Elbrus.
Promotor Tim Garuda Muda RMOL, Teguh Santosa, yang mendampingi pendaki dalam pertemuan dengan JK mengatakan, Elbrus yang merupakan gunung tertinggi di Eropa memiliki keunikan tersendiri karena memiliki dua puncak, yakni puncak barat setinggi 5.642 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan puncak timur setinggi 5.621 mdpl.
Pada tahun 2011 lalu, Kantor Berita Politik RMOL memberangkatkan Tim Ekspedisi Rakyat Merdeka ke puncak barat Elbrus.
Sementara dalam kesempatan kali ini, tim pendaki akan menempuh rute pendakian timur.
“Insya Allah, siswa-siswa pendaki siap melakukan misi ini.” katanya.
Dia menambahkan, pendakian kali ini memiliki arti penting karena dilakukan bersamaan dengan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Sementara Manajer Tim Garuda Muda RMOL, Dar Edi Yoga, mengatakan pendakian menuju puncak Elbrus hingga kembali ke basecamp diperkirakan menempuh waktu 5-8 hari.
“Akan ada aklimatisasi ke ketinggian tertentu sebelum summit attack,” kata Yoga.
Dalam dialog bersama para pendaki muda, JK tampak antusias menyimak cerita tentang pengalaman pendakian mereka.
“Gunung paling tinggi (yang pernah didaki) apa?” tanya JK.
“Saya sudah pernah mendaki Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Gede Pangrango. Tertinggi yang pernah saya daki Gunung Carstensz di Papua,” jawab Geas, pelajar kelas XII.
“Kalau saya, baru gunung di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Gunung yang di Papua belum,” tutur Ryan.
Timothy dan Salsa pun memiliki pengalaman seperti Ryan.
JK mengatakan, karakteristik gunung di Indonesia berbeda dengan di Eropa yang diselimuti salju sepanjang tahun. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Dengan demikian, para pendaki muda diminta ekstra hati-hati
“Di Rusia sedang musim panas. Tapi kalau di gunungnya sepanjang tahun salju terus ya, salju abadi. Pelajari teknis pendakian sebaik mungkin, ikuti arahan pendamping,“ kata JK lagi.
“Sudah dapat izin orang tua belum?” JK kembali bertanya.
Geas dan kawan-kawan menganggukan kepala sambil tersenyum.
“Terus latihannya apa saja? Latihan di gym juga?” tanya JK mengundang tawa.
“Nggak di gym. Latihan di sekolah, lari ditambah gerakan-gerakan push up, plank,” jelas Geas.
Tim dijadwalkan berangkat pada 12 Agustus.
JK juga ingin tahu pendapat Sabar Gorky yang menjadi pendaki pendamping para pelajar tersebut.
“Dari pengamatan saya anak-anak ini luar biasa. Semangat dan skill mereka memadai,” ucap Sabar.
Pertemuan dengan JK berlangsung dalam suasana santai. Juga hadir menyertai dalam pertemuan itu dua pelajar SMAN 68 Jakarta, yakni Maharani Putri selaku ketua umum Elpala dan anggota Elpala Annaba Tania Puspitasari.
Di akhir pertemuan, JK berpesan kepada tim pendaki agar tetap menjaga kesehatan.
Kegiatan pendakian ini turut mendapat dukungan dari PT Angkasa Pura II (Persero), Jamu Jago, Artha Graha Peduli, dan produsen peralatan outdoor Eiger. [***]