SUMBAWA BARAT NTB,beritalima.com|
Bermaksud menyampaikan aspirasi ketenaga kerjaan dan menuntut hak yang harus di terima empat orang sicurity Global Araw yang berada di Tambang Batu Hijau Sumbawa Barat malah rumahkan./di keluarkan dari perusahaan.
Management Perusaan Global ArawTambang Batu hijau hingga detik ini tidak menunjukkan sikap pro aktif terhadap perwakilan buruh yang di bentuk oleh karyawan. Semenjak perusahaan Tambang beralih dari Newmont Nusa Tenggara (NNT) Aman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) tidak ada satupun perwakilan buruh yang terbentuk di perusahaan tambang raksasa ini termasuk ribuan karyawan sub kontraktor, sehingga semua aspirasi buruh tak satupun yang terwakili.
Terbukti dengan adanya aksi protes yang dilakukan beberapa orang security pada hari rabu (3/10) di dalam gate Benete. Pihak perusahaan langsung mengambil tindakan memberikan sanksi scorsing kepada empat orang pengurus perwakilan buruh Lembaga Kerja Sama (LKS) Mereka di anggap profokator dan akan mempengaruhi karyawan yang lain.
” Perusahaan memanggil kita dan langsung tidak boleh lagi masuk kerja serta memberikan surat pernyataan dirumahkannya kita berempat. Mereka menuduh kita akan menjadi profokator terhadap teman – teman yang lain. Padahal kita kemarin dalam menyampaikan aspirasi tidak mengganggu pekerjaan apalagi mengganggu jam kerja, karena saat kejadian itu pagi hari sebelum kita masuk jam kerja. Setelah jam enam kita langsung masuk kerja,” Jelas Rahman.
pengurus Lembaga Kerja Sama(LKS) yang di scorsing
A. Rahman, Solihin , Takdir dan Jamel Supian, semua orang ini adalah pengurus organisasi perwakilan buruh security Global Araw.
Beberapa tuntutan Security kepada pihak perusahaan.
1. lembur 9,5/hari karena kerja 12 jam+1 istirahat karena security tidak ada istirahat
2. gapok di naikan,,karena PT AMNT bukan prusahaan sandal/sepatu
3. tunjangan keluarga
4. Cemp/tempat tinggal
5. transportasi
6. tunjangan kehadiran
7. tunjangan lokasi
8. tunjangan shiff malam
9. tunjangan transportasi cuti
10. 1400 calori
Menurut Rahman,Tuntutan ini wajar di sampaikan karena itu hak karyawan yang dulu di berikan pihak perusahaan.
Kejadian ini jelas mengecewakan kami karena kami ingin menyampaikan aspirasi malah kita di rumahkan, kapan perusahaan bisa menghargai kinerja karyawan kalau sedikit sedikit di keluarkan dan di gantikan dengan yang baru. “Jelas Rahman dengan kecewa.(Rozak B5)