KUPANG, beritalima.com – Enam bayi komodo yang diamankan penyidik Polda Jawa Timur dan Mabes Polri rencananya akan dilepasliarkan di Pulau Ontoloe, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
” Setelah mendapat izin dari Pengadilan Tinggi Jawa Timur memperbolehkan kita membawakan komodo ini kepada habitat aslinya. Awalnya, kita belum mengetahui habitat aslinya dimana, tapi setelah pengkajian dan penelitian oleh LIPI Biologi Jakarta kerjasama dengan WCS Jakarta, dan KSP Jakarta diketahui bahwa komodo ini berasal dari Flores, tapi tidak dari Pulau Komodo. Diantara Pulau Flores ini ada Pulau Ontoloe yang mana komodo bisa nyaman di sana,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Timbul Batubara saat jumpa pers di kantornya, Kamis (11/7).
Sebelum dilepasliarkan, kata Timbul Batubara, BKSDA melakukan prosesi serah terima di Taman Laut 17 Pulau Riung,” ujarnya.
Dimana dalam acara serah terima ini, pihaknya mengundang pemerintah Provinsi NTT, Pemkab Ngada, Polda NTT, Polres Ngada, Polsek, Dandim, dan tokoh adat masyarakat setempat.
” Karena Komodo ini sebagai barang bukti maka penegak hukumlah yang menyerahkan ke BBKSDA Jatim. Selanjutnya BBKSDA Jatim menyerahkannya ke BBKSD NTT selaku otoriti manajemen. Kemudian BBKSDA NTT akan berkoordinasi dengan tokoh adat di Riung karena komodo ini adalah hewan negara, bukan hewan BBKSDA,” ujarnya.
Komodo ini dibawa ke NTT menggunakan pesawat dari Surabaya ke Denpasar, dan Denpasar ke Labuan Bajo. Selanjutnya, dari Labuan Bajo ke Riung.
“ Enam komodo ini sudah disediakan masing – masing kandangnya. Jadi sudah diperkirakan kenyamanan komodo itu dari Surabaya sampai di Riung,” kata Timbul.
Setelah lima hari menyesuaikan cuaca, makanannya, sehat, nyaman dan dipastikan siaf liarnya baru dilepasliarkan. Sebab kalau komodo tidak ada sifat liarnya, dikawatirkan akan dimangsa sesama komodo atau ular. Selain itu, komodo yang akan dilepas nanti juga harus sehat, makanya pihak BBKSDA juga melibatkan dokter Satwa.
Dalam jumpa pers itu, Kepala BBKSDA NTT, Timbul Batubara didampingi Kepala Seksi P3, Imanuel Ndun, Kepala Seksi P2, Mugi Kurniawan, dan Kabid Teknis, M. H. D. Zaidy. (L. Ng. Mbuhang)