MADIUN, beritalima.com- Enam orang pejabat Eselon III di Pemkot Madiun,Jawa Timur, mengikuti seleksi wawancara untuk memperebutkan dua kursi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) II, di Ruang 13 Balai Kota Madiun, Selasa 12 Desember 2017.
Dua kursi eselon IIb tersebut adalah Sekretaris DPRD Kota Madiun dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun.
Tiga pejabat yang berkompetisi untuk posisi Sekretaris DPRD Kota Madiun adalah Drs. Misdi, M. Si, Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Madiun; dr. Resti Lestiantini, M. Kes, Direktur RSUD Kota Madiun dan Didik Hariyono S. Sos, Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun.
Tiga pejabat lain yang memperebutkan posisi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah Ir. Mumtono Danardono, sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Agus Tritjahjanto, S. Si, kepala Bidang Perencanaan Pemerintahaan Umum dan Evaluasi Pembangunan Bappeda Kota Madiun dan Arief Endro Purnomo, S. Pt, MT, kepala Bidang Perencanaan, Ekonomi, Sosial dan Budaya Bappeda Kota Madiun.
Keenam pejabat tersebut menghadapi panitia seleksi (Pansel) yang terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Kota Madiun R. Andriono Waskito Murti, SH dan tiga orang akademisi dari perguruan tinggi di Madiun. Ketiga akademisi adalah Mujahidin, S. Sos, M. Si, M. KPd dari STISIP Muhammsadiyah Madiun, Herry Purnomo, SE, M. Aks dan Drs, Muh. Imron, MM, keduanya dari Universitas Merdeka Madiun.
Setelah pengarahan oleh Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Kota Madiun, R Andriono, satu per satu peserta seleksi menghadapi wawancara dari para panelis. Setiap peserta harus menjawab pertanyaan dari pansel dan memaparkan visi dan misinya untuk posisi yang sedang diperebutkan. Juga sikap mereka untuk memecahkan persoalan bila mereka menghadapi masalah saat menjabat nantinya.
“Sesuai ketentuan, seleksi ini memang tujuannya untuk mencari pejabat eselon IIb (setingkat kepala dinas) yang berkualitas. Kita ajukan pertanyaan terkait makalah mereka, penguasaan materi serta rencana dan strategi bila mereka terpilih nanti,” ungkap Asisten Pemerintahan R. Andriono.
Harapannya, lanjutnya, para peserta bisa menguasai materi. Selain itu, peserta yang lolos dan dilantik oleh Walikota Madiun adalah yang berkualitas sesuai dengan penilaian pansel.
“Penilaian didasarkan pada tahap-tahap yang dilalui (seleksi administrasi, assesment dan makalah) dan ditambah wawancara dengan pansel kali ini. Namun satu yang terpilih dan dilantik oleh Walikota akan ditentukan oleh Walikota sendiri berdasar akumulasi nilai dan pertimbangan Walikota. Itu hak prerogratif Walikota, karena ketentuannya memang seperti itu,” bebernya.
Pelantikan para pejabat terpilih akan dilaksanakan di 2018 mendatang setelah izin dari Kementerian Dalam Negeri turun. Hal ini karena Kota Madiun menjadi salah satu daerah yang melaksanakan Pilkada Serentak di 2018 mendatang.
Senin (11/12/2017) kemarin, tiga pejabat telah menjalani tes serupa untuk posisi Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun. Sedangkan pada Rabu (13/12/2017), dijadwalkan dilaksanakan seleksi yang sama untuk posisi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Madiun.
Mereka yang menjalani seleksi wawancara, sebelumnya telah menjalani tiga tahapan lain dalam penentuan posisi JPTP ini. Tahapan tersebut adalah seleksi administrasi, rekam jejak, integritas dan moralitas yang dilaksanakan akhir Oktober 2017, seleksi assesment kompetensi yang diselenggarakan di Badan Diklat Provinsi Jawa Timur pada 13-16 November 2017 dan presentasi makalah yang digelar di Ruang 13 Balai Kota Madiun pada 8 Desember lalu.
(Diskominfo)