Encephalitis, Bagaimana Mengobati …?

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS
Kemarin kita bahas meningitis pada anak,kali ini kita kupas Encephalitisya yang selalu dikacaukan orang tak bisa beda
Encephalitis dan Meningitis psds anak,Terkenang padaku suatu saat saya menjenggok anak teman baikku pak Soleh
yang berumur14 tahun sedang dirawat di ruang anak sebuah RS swasta di surabsya ysng divonis sakut Encephalitis
Radang otak atau ensefalitis adalah peradangan pada jaringan otak yang dapat menyebabkan gejala gangguan saraf. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa penurunan kesadaran, kejang, atau gangguan dalam bergerak.Radang otak dapat terjadi akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan lansia, karena sistem kekebalan tubuh mereka cenderung lebih lemah.

Diagnosis ensefalitis harus dipikirkan bila seseorang memiliki gejala penurunan kesadaran, letargi, dan perubahan kepribadian mendadak. Ensefalitis harus dibedakan dari penyakit neurologis maupun nonneurologis lain, seperti abses otak dan meningitis. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk mengidentifikasi agen penyebab ensefalitis dan menyingkirkan diagnosis banding. Ada banyak faktor risiko untuk radang otak, yaitu:
1. Usia
2. Sistem kekebalan tubuh lemah
3. Wilayah geografis

TANDA ENCEPHALITIS
1. Gejala prodromal seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, lesu, dan myalgia
2. Gejala ruam, limfadenopati, hepatosplenomegali, dan pembesaran parotid bisa muncul pada ensefalitis yang disebabkan virus varicella, Epstein-Barr, campak, atau cytomegalovirus (CMV)
3. Katatonia, psikosis, gerakan abnormal, dan disregulasi otonom bisa muncul pada ensefalitis autoimun
4. Disorientasi, disinhibisi, kehilangan ingatan, kejang, dan anomali perilaku bisa dikeluhkan pada ensefalitis limbik
5. Faktor risiko seperti riwayat gigitan nyamuk atau kutu, riwayat terpapar kotoran tikus, dan riwayat bepergian
6. Gangguan pencernaan atau gangguan pernapasan dapat mendahului gejala prodormal dan gangguan pencernaan. Pasien juga bisa mengalami penurunan kesadaran dan kejang yang berkaitan dengan prognosis lebih buruk. Lesi pada saraf olfaktori bisa bermanifestasi sebagai mencium bau busuk.

GEJALA PISIK
1. Perubahan status mental, termasuk penurunan kesadaran dan perubahan kepribadian
2. Tanda neurologis fokal, seperti hemiparesis, kejang fokal, dan disfungsi otonom
3. Gangguan motorik dan ataksia
4. Gangguan saraf kranial, misalnya bicara pelo
5. Disfagia, khususnya pada ensefalitis akibat rabies
6. Meningismus
7. Disfungsi sensorimotor unilatera

TANDA PADA ANAK ANAK
1. Lesi kulit herpes
2. Keratokonjungtivitis
3. Keterlibatan orofaringeal, terutama mukosa dan area bukal
4. Gejala ensefalitis, seperti kejang, iritabilitas, dan fontanela yang menggembung
5. Tanda-tanda infeksi virus herpes simpleks yang berat, termasuk ikterus, hepatomegali, dan syok

PENYEBAB ENCEPHALITIS
Pada sebagian besar kasus, radang otak disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi virus ini dapat langsung menyerang otak atau disebut radang otak primer. Namun, bisa juga berasal dari organ tubuh lain yang menyerang otak, atau disebut radang otak sekunder.

Jenis virus yang dapat menyebabkan radang otak antara lain:
1. Virus herpes simpleks, penyebab penyakit herpes di mulut dan herpes genital, serta herpes pada bayi
2. Virus Varicella zoster, penyebab cacar air dan herpes zoster
3. Virus Epstein-Barr, penyebab penyakit mononukleosis
4. Virus penyebab penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan rubela
5. Virus dari hewan, seperti rabies dan virus nipah
6. Virus SARS-CoV-2 (COVID-19)
Perlu diketahui, infeksi virus di atas dapat menular meski ensefalitis itu sendiri tidak menular. Selain virus, radang otak juga dapat disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Radang otak atau ensefalitis lebih rentan terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau orang yang mengonsumsi obat imunosupresif.

Gejala Radang Otak
Ensefalitis atau radang otak diawali dengan gejala ringan yang menyerupai flu, seperti demam, sakit kepala, muntah, tubuh terasa lelah, serta nyeri otot dan sendi. Seiring perkembangannya, radang otak dapat menimbulkan gejala yang lebih serius, seperti:
1.Kejang
2.Linglung
3.Lemah otot
4.Emosi tidak stabil
5.Demam hingga lebih dari 39oC
6.Gangguan bicara, pendengaran, atau penglihatan
7.Kelumpuhan pada wajah atau bagian tubuh tertentu

ENCEPHALITIS PADA BAYI
1. Mual dan muntah
2. Hilang nafsu makan
3. Tubuh anak terlihat kaku
4. Muncul tonjolan di bagian ubun-ubun kepala
5. Rewel dan sering menangis

Diagnosis Banding
Ensefalitis harus dibedakan dari penyakit neurologis maupun non neurologis lainnya seperti abses otak, meningitis, perdarahan subaraknoid, stroke, hipoglikemia, tumor otak, kejang, keracunan obat, dan delirium tremens.
1. Abses otak dan meningitis jarang menimbulkan penurunan kesadaran seperti pada ensefalitis. Sementara itu, keluhan pada tumor otak umumnya sudah berlangsung sejak lama walaupun sifatnya bisa hilang-timbul. Pasien dengan stroke sering kali memiliki komorbiditas seperti hipertensi atau dislipidemia. Secara umum, diagnosis banding ini bisa dibedakan dari ensefalitis melalui analisis cairan serebrospinal dan CT scan kepala. [14]
2. Tumor otak Penurunan kesadaran, nyeri kepala, kelainan motorik dan sensorik, papiledema
3. Stroke : Kelainan motorik dan sensorik, mendadak, penurunan kesadaran, kelainan bicara, disertai faktor risiko stroke seperti hipertensi dan dislipidemiaCT Scan: tanda iskemia atau perdarahan intrakranial
4. Perdarahan subarachnoidNyeri kepala hebat, penurunan kesadaran, kaku kuduk, dapat disertai riwayat traumaCT Scan: lesi hiperdens
5. Meningitis : Fotofobia, demam, nyeri kepala, kaku kuduk, jarang disertai penurunan kesadaranAnalisis cairan serebrospinal: glukosa rendah, protein meningkat leukosit meningkat
6. Toksisitas obat : Perubahan status mental, riwayat konsumsi obat-obatanTes toksikologi sesuai obat yang dicurigai menjadi penyebab
7. HipoglikemiaPenurunan kesadaran, keringat dingin, gelisah, kebingungan, riwayat penggunaan insulin atau obat antidiabetikKadar glukosa darah rendah
8. Delirium tremensNyeri kepala, demam, perubahan status mental, takikardia, tremor, nystagmus, midriasis, riwayat alcohol use disorderKadar alkohol darah meningkat

KOMPLIKASI RADANG OTAK TERGANTUNG PADA:
1. Usia.
2. Penyebab infeksi.
3. Tingkat keparahan penyakit.
4. Waktu sejak penyakit muncul hingga akhirnya mendapatkan pengobatan.
5. Kelelahan parah.
6. Kelemahan otot atau kurangnya koordinasi otot.
7. Kepribadian berubah.
8. Gangguan memori (ingatan).
9. Kelumpuhan.
10. Gangguan pendengaran atau penglihatan.
11. Gangguan kemampuan berbicara.

PENUNJANG DIAGNOSA
1. Analisa Cairan Serebrospinal
2. Ct- scan
3. MRI
Demikian harap dimaklumi,sekilas info semoga bermanfaat.
RobertoNews 1421《14.5.22(06.15)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait