TANGERANG, beritalima.com- Entis Sutisna, asal Pandeglang, yang telah menjadi ketua RT selama dua tahun di daerah Neglasari Tangerang, merupakan salah satu sosok pelopor membumikan anggur di Kampung Anggur Sari, yang berjarak sekitar dua kilometer dari Bandara Soekarno Hatta.
“Kegiatan lain selain menjadi RT di Neglasari ini, saya juga masih bekerja di perusahaan. Juga sebagai pegiat lingkungan, dan motivator budidaya anggur di beberapa kelurahan Kota Tangerang,” ucap Etis Sutisna.
Dia memberikan terobosan baru dan pencerahan bagi para pemuda maupun warga masyarakat untuk membenahi kampung tempat tinggalnya menjadi hunian asri, hijau, nyaman, aman dan mempunyai ketahanan pangan sesuai anjuran Presiden Joko Widodo.
Neglasari, yang dua tahun lalu kampung kumuh, kini berubah 180 derajat. “Tiada nasib suatu kaum bisa berubah jika bukan kaum itu yang merubahnya,” tuturnya.
Kepedulian tentang kampung yang bersih, sehat dan indah, nyaman merupakan dambaan setiap warga. Namun pasti memerlukan upaya, tekad kuat dan biaya untuk mewujudkannya.
Dari 8.000 m2 ex tempat pembuangan sampah, saat ini sudah tidak terlihat jejak-jejaknya. Saat berkunjung dan melangkahkan kaki di gang-gang Kampung Anggur Sari hanya tampak warna-warna cat tembok bagai pelangi.
Kehijauan tanaman hias di rumah-rumah warga dan kehijauan bumi area KWT (Kelompok Wanita Tani) dengan aneka tanaman untuk ketahanan pangan dari padi, pisang, singkong, sayur mayur yang ditanam oleh warga setempat dan nantinya akan dinikmati oleh mereka bersama.
Lahan KWT ini, ditanami sejak Desember tahun 2018, dengan melibatkan Lurah dan RW serta warga RW 02 Neglasari.
Entis Sutisna, adalah sosok pelopor teladan yang telah membuktikan dan membaktikan dirinya guna membumikan anggur di Kampung Anggur Sari Neglasari Tangerang.
Setiap hari dan setiap tarikan nafasnya adalah waktu yang benar-benar sangat berharga dan dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk kegiatan positif terkait urusan cocok tanam. Walaupun latar belakang akademisnya bukan di bidang pertanian karena dia lulusan sebuah SMA di Pandeglang.
Namun karena kecintaannya terhadap tanaman, yang mendorong tekadnya untuk mewujudkan berdirinya Kampung Anggur di sekitar tempat tinggalnya, akhirnya cita citanya terwujud.
Keahliannya terkait tumbuh-tumbuhan dimulai sejak kecil saat sering membantu ibunya yang hoby menanam tanaman hias.
Memasuki Kampung Anggur Sari Neglasari Tangerang lewat beberapa gang ukuran dua motor terlihat para-para di atas kepala dan juntaian pohon-pohon anggur berbagai jenis yang mulai berbuah.
Di rumah Entis Sutisna RT terlihat bibit-bibit anggur yang telah digrafting dan tumbuhan anggur memenuhi halaman depan rumahnya.
Jenis variates yang ia kembangkan sekitar 20 varian genjah atau gampang berbuah sebagai edukasi. Padahal masih banyak lagi jenis varian anggur import yang berasal dari Ukraina, India, Jepang dan lainnya.
Bibit anggur dia distribusikan tujuan pertama adalah untuk program penghijauan 47 RT, satu kelurahan di tempat masing-masing RT dan didistribusikan di wilayah-wilayah yang berada di kota Tangerang.
“Motivasi awal menanam anggur karena anggur import termasuk dalam buah-buahan berharga mahal yang tidak semua masyarakat dapat membeli, mencicipi bahkan menanamnya kecuali untuk orang tertentu. Awal menanam pohon anggur sekitar 2008 tanpa mengetahui jenis apa yang penting saya tanam, sekitar 0ktober 2018 saya mengenal Korda Tangerang disitu saya di ajarkan cara menyemai bibit anggur serta belajar stek dan grafting, awal edukasi dirumah kontrakan dan termotivasi untuk membuat Kampung Anggur, akhirnya saya bagikan koleksi bibit anggur ke warga sekitar untuk di tanam, penanaman dilorong kampung pun di lakukan pertengahan tahun 2019, dari gang Kelurahan, bahkan sekarang sudah meluas satu RW,” ujarnya.
Saat diwawancara oleh salah satu juri dari Bappeda pada seleksi lomba kampung tematik, Entis Sutisna ditanya apakah tanaman anggur dapat tumbuh di Tangerang dan apakah buahnya manis, ia menjawab dengan kalem mempersilahkan juri lomba tersebut datang ke kampung Anggur Sari untuk melihat dan mencicipi buahnya.
Kampung Anggur Sari juga berhasil menyabet juara III pada Februari 2020. Penghargaan dari Walikota Tangerang, dan dari Bappeda Kota Tangerang katagori Kampung Tematik Anggur Sari.
Pergulatan dan perjuangannya membuahkan hasil. Ketekunan yang dimulai dari diri sendiri menanam anggur di rumahnya, di lingkungan RT yang dipimpinnya, kemudian seluruh gang RW sampai seluruh gang Kelurahan Neglasari dipenuhi tanaman anggur berbagai jenis yang merambat di dinding kanan kiri gang dan buah daun anggur serta tangkainya menjuntai di atas para-para.
Keindahan kampung Anggur menjadi magnet dan daya tarik tersendiri, sering ada kunjungan dari Dinas Sosial kota Tangerang, Dinas Ketapang, serta warga diluar kota Tangerang yang berminat untuk belajar budi daya anggur.
Ketika ditanyakan pada Entis Sutisna apakah siap jika diundang sebagai nara sumber Webminar terkait budi daya anggur, dengan rendah hati dia menjawab hal itu masih direncanakan, karena biasanya langsung edukasi di lapangan.
Akhir-akhir ini juga sedang mem follow up rencana selanjutnya untuk membuka kebun anggur import di Pandeglang, Banten, bermitra dengan kerabatnya. (Lili).