YOGJAKARTA, beritalima.com | Gunung Merapi mengalami erupsi pada Selasa (3/3) pagi dengan tinggi kolom mencapai 6.000 meter. Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, mengatakan arah angin saat ini ke utara sehingga abu vulkanik turun di Boyolali, Jawa Tengah.
“Angin ke utara. Pantauan abu vulkanik, lebih banyak jatuh di utara, abu halus jatuh di Boyolali,” ujar Makwan, Selasa (3/3).
Makwan mengatakan sejauh ini wilayah Sleman aman terkendali dari hujan abu.
Dijelaskan Makwan, erupsi dengan luncuran awan panas 2 km ke arah hulu Kali gendol itu tidak berlanjut sehingga warga tak perlu dievakuasi.
“Info dari BPPTKG, telah terjadi letusan/erupsi vertikal kolom 6 km, durasi 400 detik, luncuran 2 km, arah gendol, sebagai single event, tidak berlanjut. Belum perlu evakuasi warga,” ujarnya.
Lanjut Makwan, saat ini warga beraktivitas seperti biasa.
Penerbangan Adisutjipto Tak Terganggu
Sementara , penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta tidak terganggu akibat adanya erupsi Gunung Merapi ini.
Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Rio Hendarto menjelaskan dari hasil paper test yang dilakukan menunjukkan hasil negatif. Artinya tidak ada abu vulkanik di landasan.
“Paper test yang dilakukan oleh teman-teman AFFR dan di AOCC hasil negatif,” katanya, Selasa (3/3).
“Penerbangan dari dan ke ADS (Adisutjipto) normal,” tambahnya.
Selain itu, hasil paper test itu juga dipengaruhi arah angin. Saat ini diketahui arah angin ke barat daya dengan kecepatan angin 30 knot.
Sebelumnya, Gunung Merapi kembali erupsi pada Selasa (3/3) pagi sekitar pukul 05.22 WIB.
Berdasarkan keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tinggi kolom abu akibat letusan itu mencapai 6.000 meter atau 6 kilometer.
“Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik. Teramati tinggi kolom erupsi ± 6.000 meter dari puncak,” tulis BPPTKG melalui akun Twitternya.
Sementara itu guguran awan panas akibat erupsi itu mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak 2 kilometer. Adapun arah angin saat erupsi menuju ke utara. Meski demikian, status Merapi masih di level 2 atau waspada sejak 21 Mei 2018.