Lelaki Bugis dan Makassar tidak romantis dalam persoalan percintaan.
Hal demikian dapat dibuktikan dengan tidak adanya kosa kata dalam bahasa Bugis Makassar seperti i love you seperti dalam bahasa Inggeris.
Demikian ditegaskan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Ery Iswary.
Pada seminar nasional Feminis dan Cinta, Kamis (1/3/2018) di Kampus Unhas Tamalanrea.
Dijelaskan, lelaki Bugis Makasar menyatakan rasa cinta dengan membuktikan pada pengorbanan dan bahasa lisan, tegas Ery.
Bagi lelaki Bugis Makassar, cinta sehidup semati merupakan cinta abadi dan tragis, ungkapnya.
Kegiatan akademik ini terlaksana berkat kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan dan Gender (P3KG) Unhas dengan Jurnal Perempuan dan Perintah Kanada.
Seminar digelar untuk memeriahkan dan memperingati Hari Perempuan Internasional jatuh 8 Maret 2018.
Ery Iswary sehari-hari dosen Fakultas Ilmu Budaya Unhas dengan makalah, Representasi Cinta dalam Karya Sastra.
Pemakalah kedua, Naufaluddin Ismail, penulis Jurnal Perempuan 96 dan Redaktur Jurnal Perempuan, katanya
Kertas karyanya berjudul, Relasi, Patriarkhi, Subordinasi dan Glorifikasi Pernikahan:Dilema Perempuan Lintas Generasi yang Menjalani dan Memaknai Cinta.
Pemateri ketiga, Rosmawati Sain, Direktur Eksekutif LBH Apik Makassar dengan materi, Kekerasan dalam Pacaran Upaya Perlindungan Hukum dan Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat, tegasnya.
Seminar dibuka Rektor Unhas diwakili Sekretaris LPPM Unhas, Prof. Dr. Armin Arsyad, M.Si.
Selain itu juga hadi memberi sambutan, Direktur Eksekutif Jurnal Perempuan, Afnike Nova Sugiro, M.Sc.
Kepala P3KG Unhas, Prof Dr Rabina Yunus, M.Si selaku panitia pelaksana seminar mengatakan, Peserta dari para mahasiswa, dosen dan pemerhati masalah perempuan.
Utusan peserta dosen dan mahasiswa dari Unhas, Universitas Brawijaya, UIN Alauddin Makassar, Universitas Sawerigading Makassar, Untad Palu, Unhalu Kendari dan beberapa kampus PTN dan PTS lainnya. (yahya)