TRENGGALEK, beriralima.com
Usai menggelar inspeksi mendadak (sidak) secara acak di beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada di wilayah kerjanya, Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek segera melakukan evaluasi. Dari simpulan evaluasi, di ketahui jika akhir-akhir ini keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SD Negeri mulai menurun.
Dan merujuk hasil evaluasi sidak tersebut, para legislator menyarankan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek utamanya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) untuk melakukan langkah-langkah solutif.
“Sebenarnya, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak lama dari tahun ke tahun. Sehingga kita berharap ada langkah solutif dari pemkab dalam hal ini dinas terkait (Disdikpora),” kata Ketua Komisi IV, Mugianto kepada beritalima.com saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2020).
Sebenarnya, lanjut dia, menurunnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak di SD Negeri sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan. Namun semakin parah pada periode tiga tahun terakhir.
“Yang jelas, ada pemicu dari hal tersebut. Ini menjadi PR kita bersama, harus segera diambil tindakan kongkrit,” imbuhnya.
Masih menurut Gus Obeng, panggilan akrab dari Mugianto, ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab. Apakah terjadi akibat kurangnya pembinaan terstruktur di tingkat SD, ataukah kualitas kegiatan belajar mengajar dan kurikulum SD yang perlu diperbaiki?
“Atau memang ada faktor krusial lain yang menjadi permasalahan di lapangan, semua kemungkinan kan bisa saja terjadi,” ujar Gus Obeng.
Disebutkan oleh Politisi Partai Demokrat tersebut, ketika melakukan sidak dibeberapa sekolah, pihaknya (Komisi IV) menemukan adanya sekolah yang dinilai sudah tidak produktif. Diantaranya, jumlah murid yang sangat sedikit, bahkan ada satu SD Negeri yang hanya mempunyai 60 siswa, mulai dari kelas satu sampai kelas enam.
“Bisa saja berkurangnya jumlah murid SD Negeri ini diduga lantaran berhasilnya program keluarga berencana (KB). Namun, dimungkinkan juga karena peningkatan mutu dan kualitas dari sekolah-sekolah swasta sehingga menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya disekolah swasta yang dianggap lebih bagus,” jelasnya.
Menyikapi fenomena adanya sekolah yang kekurangan murid ini, dirinya berjanji akan membantu memfasilitasi mulai sarana dan prasarananya. Sekolah yang sekiranya kekurangan biaya operasional, diusahakan akan diberikan penambahan anggaran. Dengan harapan, sekolah tersebut bisa berinovasi, meningkatkan kualitas proses belajar mengajarnya sehingga mampu bersaing dengan yang lain. Selain itu, pihaknya juga akan segera memanggil jajaran stakeholder terkait guna menemukan akar masalah yang dihadapi.
“Saya berharap kepada para guru, agar membuat inovasi-inovasi sehingga kedepan lulusan dari SD Negeri yang dibinanya tersebut menjadi lebih berkualitas,” pungkasnya. (her)