F-MALING Kecam Dugaan Pembuangan Limbah Ke Laut Oleh Pabrik ‘Nakal’

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – dugaan Pembuangan Limbah cair ke laut oleh pabrik pengalengan ikan dan penepungan “Nakal” di kawasan pantai muncar terus menuai kecaman.

Salah Satunya kecaman tersebut muncul dari F-MALING ( Forum Masyarakat Peduli Lingkungan) yang bersentral di kecamatan Muncar.

Bacaan Lainnya

Menurut Nurul Syafii,S.H., Anggota F-MALING, Menuturkan bahwa Sangat menyayangkan apabila laut dicemari oleh limbah Pabrik.

“kami Sangat menyayangkan apabila laut kita dicemari oleh limbah pabrik yang diduga dibuang langsung kelaut tanpa proses melalui Ipal. Laut bagi warga Muncar adalah harta yang tidak terbatas walau diambil ikannya sampai seratus keturunan. Karena dengan lautlah anak-anak Nelayan seperti saya bisa mengeyam pendidikan dari hasil laut. serta merajut roda perekonomian bagi warga pesisir Muncar.”ungkapnya.

Masih Menurut Nurul Syafii, bahwa kenyataan dilapangan sekarang sangat berbeda dengan pada masa kecilnya dulu.

“Dalam kenyataannya warga Muncar juga kurang merawat ekosistem laut dengan membuang sampah kelaut , terkhususnya para pengusaha besar bidang perikanan yang diduga membuang limbah dari hasil olahan ikan di pabrik yg Mereka kelola.” Imbuhnya.

Syafii, Juga menambahkam dalam keadaan seperti ini memang membuat dilema.

“Cukup dilema bagi kita pemuda Muncar yang nobenya selaku Aktifis Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (F-Maling), dikarenakan sebagian besar warga merupakan pekerja atau buruh pabrik pengalengan ikan. Dan apabila perusahan itu ditutup maka Nelayan Muncar juga akan kebingungan menjual ikan hasil tangkapannya. Dari sisi inilah seharusnya pihak-pihak terkait yaitu Dinas Lingkungan Hidup jangan hanya menonton dan mendengar akan tetapi mencari solusi atau memberi teguran kepada perusahaan “Nakal” tersebut, untuk tidak membuang limbah kelaut, dan begitupula perusahaan juga harus profesional berpikir tentang lingkungan agar laut Muncar tidak tercemar limbah.
Sebelum masa ini Masyarakat Muncar juga terlalu sering menyuarakan, Laut adalah harta bersama yang harus dirawat dan dijaga agar bisa kita wariskan kepada anak cucu kita.” Tegasnya.

Dengan Itu Syafii Mengecam Atas tindakan Pembuangan limbah pabrik ke laut.

“Saya mengecam Air limbah yang dibuang kelaut.” pungkas Pria jebolan Universitas Bakti Indonesia ini.

Sebelumnya, Para nelayan pesisir Kecamatan Muncar, Banyuwangi mengaku gatal-gatal pada sekujur tubuhnya. Hal itu diduga akibat limbah yang dibuang ke laut oleh perusahan-perusahan pengalengan dan penepungan ikan diduga ‘Nakal’ di wilayah setempat.

Nelayan yang mayoritas adalah kaum wong cilik ini terasa resah lantaran sudah puluhan tahun merasakan pahitnya merasakan dampak limbah pabrik, mulai dari limbah cair hingga padat.

“Jadi saat berenang itu, sekujur badan ini bukan lagi air laut, tetapi sudah berupa minyak-minyak ikan,” kata Fauzan Adzima, seorang nelayan asal Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Rabu (31/3/2021).

Dari situ, para nelayan pun bergerak mencari sumber limbah cair tersebut. Dan menemukan sebuah saluran limbah cair yang diduga sengaja di buang ke laut.

“Kalau selesai berenang itu, para nelayan langsung menggosok sekujur tubuhnya yang dipenuhi blandet, (lemak dari minyak ikan,red). Dan harus membersihkan berulang kali,” ujarnya.

Atas kejadian ini, lanjut Fauzan, pihaknya bersama nelayan kecil lainnya mengadukan kejadian ini kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungrejo, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi.

Bahkan, para nelayan pun mengancam jika peristiwa ini tidak ditindaklanjuti oleh Dinas terkait, mereka akan kompak dengan menutup saluran tersebut.

“Kami kompak jika tidak dilanjuti, kami akan menutup saluran limbah sendiri. Intinya jangan dibuang ke laut,” tegas Fauzan. (bi)

beritalima.com

Pos terkait