JUMAT malam ini (4/5) pukul 18.00 WIB, desainer busana muslim asal Gresik (Jawa Timur), Fahima Al Chatib, akan memamerkan 12 karyanya dalam pergelaran busana Surabaya Fashion Parade (SFP) 2018 di Chameleon Hall lantai 5 Tunjungan Plasa 6, Surabaya. Peragaan busana tahunan di Kota Pahlawan yang digelar oleh Indonesia Fashion Chamber itu menampilkan puluhan desainer busana top Indonesia.
“Karena itu saya sangat bersyukur mendapat kepercayaan tampil di SPF 2018,” komentar Fahima. “Tahun 2017 saya hanya jadi penonton saja. Alhamdulillah tahun ini saya lolos audiensi sebagai pesertanya. Awalnya saya tidak percaya kalau lolos seleksi tersebut. Sebab banyak desainer di Jawa Timur yang ingin tampil di acara itu,” jelas ibu seorang anak ini.
Dalam SPF 2018, Fahima mengangkat tema Eksotika Sahara bagi 12 busana yang dipamerkannya tersebut. Dia menyiapkan rancangannya itu hanya dalam waktu tidak lebih dari 2 minggu saja. “Saya terinspirasi oleh keglamouran dan eksotika Timur Tengah, lengkap dengan ornamen keemasan yang elegan,” tutur Fahima.
Bahan busananya didominasi sifon ceruty. “Cocok banget untuk busana Lebaran nanti,” kata Fahima, serius.
*Larangan Ayah*
Bagi Fahima, dunia busana bukanlah hal yang baru. Sebab orangtuanya memang dikenal sebagai pengusaha garmen dengan orientasi ekspor.
“Sejak SMP saya dilibatkan oleh orangtua untuk ikut mendesain busana yang hendak diproduksi,” kenang Fahima. “Kebetulan juga saya suka menjahit dan melukis,” sambung dia.
Itulah sebabnya setelah lulus SMP dia ingin menimba ilmu ke Yogjakarta. Namun ayahnya melarang Fahima sekolah di luar Jawa Timur. Akhirnya Fahima diminta melanjutkan pendidikannya di SMTKN. Selama di STMKN, Fahima makin sering membantu proses produksi perusahaan garmen orangtuanya.
Perjuangannya pun tidak sia-sia. Kini Fahima memiliki 80 orang pegawai untuk mendukung bisnisnya. Dalam sebulan dia sanggup memproduksi hingga 1.000 potong. Busananya banyak diberi sentuhan payet tangan yang berkesan mewah.
Konsumennya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka mengirimnya ke Afrika, Malaysia, Inggris, dan Prancis.
“Saya terbuka sekali untuk menjalin kemitraan dengan orang lain. Jadi, bisa sama-sama berkembang,” ungkap Fahima. *moch taufiq*