JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mempertanyakan niat Menteri Riset Teknologie dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mengundang rektor asing memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia tertentu.
Menurut politisi senior tersebut, jika niatannya untuk meningkatkan kualitas kampus nasional, Menristekdikti harusnya mempunyai formulasi program kerja yang bisa dia koordinasikan dengan rektor-rektor kampus dalam negeri.
“Lah sampeyan jadi menteri apa kerjaannya?! Begitu lho! Lha, kita ini membentuk kabinet dan memilih menteri-menteri ini sebagai menteri, kan (karena, red) kita anggap dia jago membereskan itu,” kata wakil rakyat dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) ini kepada awak media di Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta.
Langkah menjadikan orang asing sebagai rektor bukanlah langkah yang tepat. Dia juga menyinggung BUMN yang gagal dipimpin orang asing. “Ini kan sebenarnya mau buang badan. Gagal membuat BUMN kita kelas dunia cari CEO asing, gagal membuat kampus menjadi kelas dunia, cari rektor asing,” sebut inisiator Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Arah Baru Insonesia (Garbi) tersebut.
Kalau begitu caranya, kata Fahri, jangan-jangan kita nggak sanggup jadi presiden, juga mencari orang asing. Karena itu Fahri berharap, pemerintah lebih percaya pada Sumber Daya Manusia (SDM) dalam negeri dan mengoptimalkan peran mereka dalam menjalankan tugas termasuk berinprovisasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berwacana mengundang rektor dari luar negeri untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang paling siap.
Wacana ini digelontorkan pembantu Jokowi itu guna meningkatkan ranking perguruan tinggi dalam negeri agar bisa menembus peringkat 100 besar dunia.
“Kita nanti tantang calon rektor luar negerinya) kamu bisa tidak tingkatkan ranking perguruan tinggi ini menjadi 200 besar dunia. Setelah itu tercapai, berikutnya 150 besar dunia. Setelah ini 100 besar dunia. Harus seperti itu. Kita tidak bisa targetnya item per item,” kata M Nasir. (akhir)