Fahri Yakin Singgle Identity Number Bisa Jadi Solusi Data Pemilih Yang Amburadul

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Politisi senior kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Fahri Hamzah menantang Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk membuat Kartu Tanda Penduduk eletronik (e-KTP) sebagai single identity number warga negara Indonesia.

Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 tersebut meyakini singgle identity number solusi dari masalah data pemilih yang amburadul. “Apalagi, salah satu indikasi terjadinya kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu karena Pemerintah tidak memiliki data penduduk yang pasti. Berani nggak menyelesaikan itu (masalah data pemilih)?, “kata Fahri Hamzah dalam diskusi virtual Nagara Istitut bertema ‘Mengapa Kita Butuh Kepala Daerah?’ akhir pekan ini.

Menurut Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu, beresnya masalah data kependudukan bisa mengurangi celah kecurangan di Pilkada, sehingga tidak ada lagi yang selalu meributkan data kependudukan, khususnya jelang pemilu.

‘Umumkan setiap warga negara sekarang punya satu identitas, nanti Dukcapil dan KPU punya satu data. Ini nggak, sampai mau nyoblos, Dukcapil dan KPU masih berantem, soal ini pemilihnya siapa, berapa banyak, sementara partai-partai protes, banyak pemilih yang lahir ‘zaman Majapahit’ orangnya masih nyoblos. Banyak orang yang baru 2 tahun umurnya sudah nyoblos,” ucap Fahri.

Ditambahkan, jika Mendagri tidak menyelesaikan pendataan penduduk secara digital, kecurangan Pilkada akan terus terjadi. “Bagaimana kita mau selesaikan? Menurut saya ini tidak ada itikad mau selesaikan. Kita ini mau terus ada kecurangan, kita ini mau terus ada permainan, itu yang saya khawatir, Pak. Berani enggak kita menyelesaikan ini? ,” tukas Fahri.

Dikatakan, Pemerintah juga perlu membuat sistem pemilihan yang antikorupsi. Dengan demikian, setiap orang memiliki hak yang sama untuk memajukan daerahnya. “Kita harus mendesain sisitem pemilihan yang sejak awal itu antikorupsi, yang sejak awal itu membuat orang yang punya pikiran yang dapat tempat, bukan orang yang punya uang, bukan orang yang punya kedudukan,” kata dia.

Selain Fahri, diskusi diikuti Tito Karnavian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Calon Gubernur Kalsel Denny Idrayana, Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin, Sekjen PPP Arsul Sani, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia dan Sosiolog Imam Prasodjo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait