SITUBONDO, Beritalima.com – Faqih Idris (8) Siswa kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 harus bersusah payah dalam melakukan aktifitas sehari – harinya termasuk ketika akan masuk kelas karena harus berjalan dengan kedua tangannya disebabkan kedua kaki Faqih tidak berfungsi (Disabilitas) sejak dilahirkan.
Meski memiliki keterbatasan fisik, Faqih yang merupakan anak dari pasangan keluarga sederhana Sundoso (44) dan Alm. Ely Fatimah ( Meninggal karena sakit saat Faqih berusia 6 tahun) yang beralamat di Kp Krajan RT 01 RW 03 Desa Pesanggerahan, Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo tersebut memiliki kemampuan diatas teman sekelasnya dan sering juara kelas,”Faqih meeupskan siswa terpandai dikelasnya walau dia dalam keterbatasan fisik tapi tetap rajin masuk sekolah,”Kata Sofian hadi wiranata,S.Pd (27) guru honorer di SDN 1 Pesanggerahan.
Melihat keinginan belajar Faqih yang begitu kuat sementara fisiknya tidak mendukung kegiatannya belajar maupun bermain dengan teman sebayanya, timbullah niat Sofian Hadi untuk menggugah donatur atau mencari bantuan Kursi Roda untuk Faqih, dengan memposting kebutuhan Faqih di sebuah media sosial Facebook IWS Info Warga Situbondo.
“Alhamdulilah tidak sampai 2 jam saya posting di IWS ada seorang donatur yang tidak mau disebut namanya mengantar kursi Roda ke sekolah, kami dari pihak sekolah juga turut berterima kasih karena salah satu anak didik kami, pulang dengan tersenyum dijemput bapaknya yang kami hubungi, sambil membawa kursi roda pemberian donatur,” Tukas Sofian kepada Beritalima.com. Selasa (10/10).
Kepada Beritalima.com Faqih Idris (8) mengaku bercita – cita ingin menjadi polisi,”Saya harus rajin sekolah dan belajar karena saya ingin jadi polisi,”Ucapnya polos tapi tegas.
Hasil pantauan Beritalima.com dirumah sederhana milik Sundoso yang tinggal berdua dengan Faqih karena ibunya meninggal 2 tahun lalu, selain membutuhkan kursi Roda biasa, Faqih memvuruhkan Kursi Roda khusus untuk belajar dan bantuan kaki palsu,”Kami cuma bisa berharap Dinas Sosial, Dinas Kesehatan atau Pemerintah daerah sudi memberi bantuan kursi roda yang ada bangkunya untuk belajar dan kaki palsu,”Harap Sundoso yang hanya buruh tani. (Joe)