Data menunjukkan bahwa presentasi kebutaan di Jatim cukup tinggi, dimana sebagian besar disebabkan oleh katarak. Oleh karena itu, untuk mendukung Jatim sebagai provinsi industri, maka harus diwujudkan Jatim bebas katarak. Demikian disampaikan Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jatim Drs. Hj. Fatma Saifullah Yusuf saat menghadiri Kegiatan Bakti Sosial Pemeriksaan Mata dan Pengobatan Gigi Gratis di Jembatan Merah Plaza (JMP) Surabaya lantai.3, Sabtu (28/05).
Menurut Ibu Fatma, survei Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa penyebab utama kebutaan adalah penyakit katarak, glukoma, kelainan retina dan penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut. Selain faktor degeneratif, katarak juga dipengaruhi iklim tropis yang punya paparan sinar ultraviolet tinggi, serta penyakit diabetes melitus. “Indonesia punya kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibanding daerah subtropis, dan sekitar 16-22% penderita katarak berusia di bawah 56 tahun”, ujar isteri Wagub Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf ini.
Menurutnya, penyakit katarak dan gigi menjadi satu paket. Dibutuhkan peran dokter gigi untuk mencegah dengan memberi edukasi pada masyarakat. Seperti hari ini, acara bakti sosial, ini patut diapresiasi. “Melalui forum ini saya menyampaikan apresiasiasi atas penyelenggaraan bakti sosial ini dalam rangka memperingati Kota Surabaya. Saya berharap kegiatan ini diselenggarakan secara rutin sebagai wujud kepeduliaan sosial kepada masyarakat kota Surabaya berbasis semangat arek Suroboyo. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT”, ujarnya.
Lebih lanjut menurutnya, Surabaya sebagai kota terbesar kedua, dengan jumlah penduduk hampir 3 juta jiwa, menjadikan kesehatan sebagai faktor pendukung penting agar Surabaya tetap menjadi kota perdagangan, metropolis dan kebanggaan kita semua.
Pada kesempatan ini, Ketua Panitia Bakti Sosial, Dyah Wulandari S.H, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kecintaan warga Surabaya. “Sebagai warga Surabaya yang cinta kota ini, kami ingin berpartisipasi untuk mengasihi sesama yang kurang beruntung”, ujarnya.
Sementara itu, AKBP Sutarti, Kepala BNN Kota Surabaya yang turut hadir dalam acara ini, menyampaikan bahwa saat ini banyak anak muda yang mengkonsumsi narkoba. Menurutnya, melalui kegiatan ini diharapkan banyak masyarakat tahu bahaya narkoba. Ia menambahkan, BNN akan selalu bergabung dengan organisasi lain untuk melakukan sosialisasi pencegahan narkoba, sesuai yang disampaikan Presiden bahwa Indonesia saat ini memasuki masa darurat narkoba. “Narkoba akan menghambat pembangunan, merusak generasi muda, jadi bila kita tidak mencegah, maka generasi muda yang jadi penerus kita akan rusak. Mari kita budayakan stop narkoba untuk diri sendiri dan lingkungan”, ujarnya.
Acara yang diselenggarakan untuk memperingati HUT Kota Surabaya yang ke 723 inii digagas oleh organisasi wanita SRIKANDI, PARFI Jatim, dan BNN didukung oleh beberapa perusahaan dan media di Surabaya. (**).