Ketua Pengprov Perwosi Jawa Timur Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf menjadi saksi pemecahan tiga rekor yang tercatatkan pada Musium Rekor Indonesia (MURI). Rekor pertama yang dicatatkan yakni penyerahan oleh MURI kepada Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) atas prestasinya sebagai pendukung Senam dengan muatan budaya lokal dengan peserta terbanyak.
Rekor MURI kedua diserahkan kepada Bupati Bojonegoro atas penyelenggara senam dengan muatan budaya lokal dengan peserta terbanyak. Sementara, rekor ketiga diserahkan MURI kepada Ketua Perwosi Kab. Bojonegoro atas inisiatif dan pemrakarsa senam dengan muatan budaya lokal oleh peserta terbanyak.
Rekor tersebut diserahkan langsung oleh MURI pada acara senam budaya kolosal Menuju Desa Sehat dan Cerdas dalam Rekor Prestasi Nusantara 8.000 peserta di Stadion Letjen Sudirman, Kab. Bojonegoro, Sabtu (6/8).
Fatma sangat mengapresiasi atas diberikan penghargaan oleh MURI ini. “Saya bangga dan kagum karena senam tersebut mampu memecahkan rekor prestasi nusantara dengan melibatkan 8.151 peserta dari seluruh masyarakat di Kab. Bojonegoro. Tak hanya itu, senam kolosal tersebut mampu melebihi perkiraan awal rekor yang berjumlah 8.000 peserta. Masyarakat sangat antusias sekali dengan olahraga senam ini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bahwa rekor senam ini tidak lepas dari peran masyarakat dalam membudayakan senam perwosi. Senam perwosi yang mendapatkan rekor dari MURI ini merupakan bentuk kreatifitas yang dilakukan oleh Bupati Bojonegoro yang menanamkan nilai budaya melalui lagu khas dari Bojonegoro. Senam kolosal ini memiliki misi untuk membangun desa yang ada di Bojonegoro agar lebih sehat dan cerdas, sehingga masyarakatnya bisa makmur dan sejahtera.
Menurutnya, senam ini memberikan manfaat yang besar bagi dunia olahraga. Terlebih jika masyarakat yang mengikuti senam perwosi ini telah merasakan manfaat dengan kesehatan dan kebugaran tubuhnya. “Jika masyarakat Indonesia dan Jatim sehat maka masyarakat akan sejahtera. Terlebih jika ibu-ibu yang mengikuti senam perwosi ini sehat maka akan memberi dampak kesehatan bagi keluarga,” imbuhnya.
Fatma berharap, agar senam perwosi yang ada di Kab. Bojonegoro bisa dilakukan dan ditularkan hingga ke tingkat RT. Senam perwosi ini, telah disosialisasikan oleh Perwosi Jatim di 14 kabupate
n/kota seluruh Jatim. Ke depan, kami akan berkeliling semua kabupaten/kota di Jatim untuk terus menyosialisasikan senam perwosi agar bisa diikuti oleh semua masyarakat seluruh Jatim. “Semoga senam perwosi ini bisa dilakukan hingga seluruh kabupaten/kota, kelurahan, kecamatan, desa hingga masuk ke RT dan RW di daerah,” tegasnya.
Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto M.Si mengatakan, bahwa senam ini akan menyehatkan tubuh sekaligus membuat hati menjadi gembira dan sehat. Jika badan sehat dan gembira akan memberi manfaat sekaligus berdampak bagi kesehatan. “Jika ibu ibu sehat, maka bapak dan anak serta keluarga yang ada di rumah juga akan sehat. Semoga senam ini bisa secara rutin dilaksanakan oleh ibu-ibu dirumah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Perwosi Kab. Bojonegoro Ny. Min Setyo Hartono, mengatakan, bahwa senam ini harus terus dilestarikan dan terus dilakukan oleh seluruh masyarakat. Tidak hanya dilakukan oleh organisasi perwosi semata, melainkan juga dilakukan hingga kepelosok desanya masing-masing. “Kita harus memasyarakatkan olahraga agar tubuh menjadi sehat dan kuat. Olahraga merupakan salah satu cara untuk menuju masyarakat Bojonegoro maju, cerdas dan sehat,” pungkasnya. (**).