SURABAYA – Pembina Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Timur, Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf meminta seluruh anggota asosiasi tersebut untuk mengasah kreativitas dan inovasi khususnya bidang pemasaran. Produk yang dihasilkan akan laku dengan baik jika telah mendapat tempat di hati konsumen dan menang di pasar global.
Menurut istri Calon Gubernur (Cagub) Jatim nomor urut 2 Drs H Saifullah Yusuf ini, kreatifitas, inovasi dan ide yang original akan menjadi pembeda antara karya desainer satu dengan desainer lainnya. Sedangkan inovasi pemasaran juga sangat penting galam memenangkan persaingan di era globalisasi seperti saat ini.
“Yang sangat menggembirakan bagi saya adalah, bahwa semua anggota APPMI Jatim aktif. Informasi dari Mas Denny (Ketua APPMI Jatim, Denny Djoewardi, red) anggota APPMI Jatim tidak hanya terdaftar, tapi juga selalu ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan dan show APPMI,” kata Fatma, saat menghadiri Pelantikan Anggota Baru APPMI Jatim beberapa waktu lalu di Surabaya.
Dalam pelantikan ini selain dihadiri Fatma Saifullah Yusuf, Ketua APPMI Jatim, Denny Djoewardi, Ketua Panitia Pelantikan Elok Renapio, juga isteri Sekda Surabaya IIS Hendro Gunawan, perwakilan Viva Cosmetic, dan perwakilan PT Rajasa Utama Berkarya Haries Purwoko.
“Saya melantik anggota baru APPMI Jatim yang sebelumnya berjumlah 21 orang bertambah tiga orang anggota baru. Yaitu satu dari divisi muslim dan dua divisi cocktail atau gaun malam. Ketiga orang itu adalah Ulfa Mumtaza, Yenny Ries dan Stephanie Zhang. Semoga anggota baru bisa mengemban visi misi organisasi serta mampu berkarya untuk mengharumkan nama Indonesia,” jelas Fatma.
Dalam kesempatan itu, Fatma juga mengapresiasi APPMI Jatim yang telah berhasil berperan sebagai wadah dalam menuangkan kreasi, pemikiran serta bakat yang terpendam dari para desainer dan perajin wastra nasional.
“Saya memberikan apresiasi untuk APPMI Jatim serta seluruh pihak terkait atas segala kepedulian dalam memperjuangkan keutuhan dan perkembangan wastra Nusantara, seperti batik, tenun, aneka jumputan serta berbagai peninggalan budaya,” ujarnya.
Lebih lanjut Fatma mengatakan, Badan Ekonomi Kreatif telah memasukkan industri fashion dalam 10 kategori industri kreatif yang menjadi ikon industri kreatif di Indonesia. Karena selain fashion atau sandang itu merupakan kebutuhan primer yang tidak ada habisnya, industri fashion juga merupakan industri yang banyak berhubungan dengan industri lain. Contohnya, berhubungan dengan industri kosmetik, industri film dan juga melibatkan industri teknologi informasi dalam cakupan yang sangat luas.
“Saya ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat desainer APPMI yang sudah mengangkat dan secara tidak langsung membantu pemerintah dalam menggerakkan roda perekonomian nasional,” katanya.
Disela pelantikan anggota baru APPMI Jatim ini, Fatma mendapat surprise berupa lukisan bergambar dirinya yang diberikan oleh anak down syndrome bernama Edo. “Lukisan itu foto saya saat menggendong Syauqi yang juga anak down syndrome di sebuah acara beberapa waktu lalu. Alhamdulillah malam ini Edo dan Syauqi juga hadir untuk memberikan kado spesial buat saya,” pungkasnya bahagia. (*)