SURABAYA, beritalima.com – Founder Fatma Foundation Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf meresapi perjuangan R.A. Kartini yang inspiratif. Sosoknya dinilai sebagai simbol emansipasi wanita yang memperjuangkan wanita terentas dari kebodohan.
Saat menjadi narasumber talk show Kartini Day with Radio Smart FM bertajuk “Smart Women For Smart Nation” di Marketing Gallery Grand Pakuwon, Jumat (26/4/2019), Fatma menuturkan keinginannya agar Kartini-Kartini saat ini tidak tinggal diam dan ikut mengambil peran dalam pembangunan.
Melalui Fatma Foundation, istri mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ini telah memilih perannya dibidang kesehatan membantu kaum perempuan terbebas dari penyakit kanker serviks dan kanker payudara.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri pemerintah butuh kita. Jadi dengan peran yang saya ambil, peran kesehatan, mudah-mudahan dapat membantu untuk menekan angka kematian perempuan karena penyakit kanker serviks dan payudara. Mudah-mudahan kita bisa bermanfaat untuk masyarakat dan untuk kaum kita,” kata Fatma.
Fatma melihat kini sudah banyak perempuan Indonesia yang berkiprah di segala bidang dengan berragam profesi. Ia menyebut peran besar Kartinilah yang membuat kaum perempuan sudah tidak lagi tertinggal.
“Ini kesempatan yang sangat baik buat kita semuanya bahwa momen Hari Kartini kita bisa mengaktualisasi diri. Mudah-mudahan kita bisa jadi lebih baik. Tidak menjadi konco wingking, tidak menjadi perempuan yang melampaui batas dari kodratnya tapi kita bisa menjadi sosok wanita yang lebih dari yang orang lihat, lebih bermanfaat, lebih mandiri, mudah-mudahan bisa menjadi sosok wanita mengubah atau menjadi agen perubahan,” ucapnya.
Fatma Foundation sebagai wujud sumbangsih Fatma untuk perempuan di Jawa Timur ingin terus memberikan edukasi agar banyak perempuan sadar dengan kesehatannya. Sejak didirikan 4 Februari 2019 lalu Fatma Foundation telah berbuat nyata melayani masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pemeriksaan pap smear serta payudara gratis di 7 titik lokasi.
Terhitung sampai hari ini sudah 439 perempuan yang mendapatkan pelayanan di 5 lokasi tersebut, dan selebihnya adalah pemberian edukasi kesehatan kepada para generasi muda.
Selain Fatma, peranan wanita di masyarakat juga dipaparkan guru Besar Universitas 17 Agustus Surabaya Prof. Dr. drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl.DHE., MPA., dan Ketua TP PKK Kab. Trenggalek Novita Hardiny Nur Arifin yang turut menjadi narasumber. (rr)