Fauzan Fuadi Sebut HUT ke-80 Pemprov Jatim Sebagai Ajang Evaluasi dan Refleksi

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com – Ketua fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) DPRD provinsi Jatim, Fauzan Fuadi menyampaikan bahwa di hari ulang tahun provinsi Jatim yang ke 80 ini, masih banyak yang harus dibenahi, terutama masalah data dan keadaan real di lapangan.

Jika selama ini gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan segala sesuatu berdasarkan data, baik dari BPS maupun OPD, tetapi yang terjadi di lapangan justru berbanding terbalik.

“Yang kita tahu dari beliau selama memimpin di provinsi Jawa Timur selama ini adalah menyuguhkan data, berbicara argumentasi, naik panggung gunting pita itu dipersepsi oleh banyak orang sebuah pencapaian atau prestasi. Tapi sebetulnya kalau kita langsung kembalikan kepada kebutuhan-kebutuhan dasar di tengah-tengah masyarakat, coba ditanya, mereka kalau misalnya ada yang bilang pengangguran sudah di atasi, tapi yang terkena PHK puluhan ribu orang, dan mencari pekerjaan bagi yang tidak punya koneksi, teramat sulit,” terangnya.

Menurut Fauzan problem-problem masyarakat yang lain bermacam-macam, seperti pendidikan, masih banyak masyarakat yang mengeluh biaya sekolah dan tarikan sumbangan, membuat orang tua terbebani. Meskipun ada program Tistas (Gratis Tuntas), pada kenyataanya yang terjadi di lapangan, Tistas menjadi Gratis Terbatas.

“Kalau diperhatikan nyatanya kalau langsung kita cek ke lapangan serta yang bisa kita lihat, adalah masih jauh dari itu semua, sehingga momentum 80 tahun hari ulang tahun Provinsi Jawa Timur hendaknya menjadi ajang evaluasi dan ajang refleksi,” tukasnya.

“Capaian-capaian yang masih belum sepenuhnya sesuai dengan harapan, agar kedepannya bisa menjadi lebih komplit lagi capaiannya, karena kita tidak butuh yang cari kreatif, tidak butuh statistik, yang membuat orang terlena. Tetapi faktanya sekarang orang cari kerja di mana-mana juga masih kesulitan, artinya lapangan pekerjaannya juga tidak tersedia. Laporan pekerjaannya ada, tetapi kalau karena kemandirian warga sendiri bukan akibat intervensi kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin, lalu apa guna seorang pemimpin itu ya,” tandasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait