BANYUWANGI, beritalima.com – Festival Canting Sewu di Desa Tampo Kecamatan Cluring berlangsung meriah, kegiatan yang diikuti seribu peserta pelajar Sekolah Dasar (SD) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas) dari berbagai daerah di Banyuwangi ini sangat antusias mengikuti kegiatan yang kali pertama digelar oleh pemerintah desa setempat, Jumat (16/11).
Selain menguri – uri kekayaan nasional kegiatan membatik ini menurut Suparno Kepala Desa Tampo, bertujuan untuk meningkatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di wilayah Desa Tampo yang menjadi salah satu sentra batik yang ada di Banyuwangi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mencari bibit – bibit pembatik yang handal.
“Tujuannya untuk meningkatkan UMKM sektor batik dan mengenalkan cara membatik kepada pelajar dan masyarakat. Harapan kami, pihak pemerintah Banyuwangi melalui Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) bisa mendukung UMKM yang ada di Desa Tampo,” papar Suparno, dalam sambutannya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya sangat mensuport kegiatan tersebut. Menurut Anas yang datang bersama istri beserta rombongan mengatakan, pihaknya akan mendorong pengembangan keterampilan batik ini berbasis sekolah.
“Sehingga dengan begitu, sejak SD para pelajar bisa mengenal batik. Anak – anak yang sudah lulus SMP bisa masuk ke SMK Batik. Maksimum SMA, anak – anak sudah memilki bakat membatik dan bisa melakukan kegiatan entreprenur dibidang batik. Nanti akan kita hadirkan pelatih batik ke Desa Tampo,” jelas Anas.
Hal ini dikatakannya, karena hampir perusahaan batik di Indonesia kekurangan tenaga pembatik. Pihaknya ingin, di Banyuwangi pelajar SD sudah bisa mengenal dan bisa membatik.
“Pasarnya sudah ada. Justru tenaga pembatiknya yang kurang,” jelas Anas, saat dikonfirmasi usai sambutan.
Setelah menandatangani prasasti Festival Canting Sewu, Anas beserta istri langsung menuju ke kerumunan pelajar yang sedang mencanting batik. Dikesempatan itu, Bupati Anas beserta istri juga ikut membatik motive gajah oling khas Banyuwangi. (Bi)