Festival Jamu Gendong Nusantara, Masuk Rekor MURI

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Kota Madiun, Jawa Timur. terpilih sebagai tuan rumah festival jamu gendong nusantara yang diikuti 1.300 penjaja jamu gendong.

Festival ini, digelar di Jalan Pahlawan yang diberangkatkan oleh Walikota Madiun, H. Maidi, Sabtu 4 November 2023.

Kegiatan tersebut digadang gadang bakal memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Walikota mengapresiasi hadirnya kegiatan ini di Kota Madiun. Bukan hanya terkait rekor MURI yang dicatatkan, event tersebut juga merupakan sarana pelestarian warisan leluhur.

‘’Kita tidak boleh lupa akan hasil ramuan dari nenek moyang kita dulu. Sebelum perkembangan ilmu kesehatan, jamu merupakan obat dari segala macam penyakit,’’ ucap H. Maidi.

Karenanya, keberadaan jamu wajib untuk dilestarikan. Karena itu, walikota mendukung penuh kegiatan tersebut. Berbagai upaya melestarikan jamu juga telah dilakukan. Salah satunya, menggunakan jamu sebagai salah satu minuman dalam kegiatan pemerintahan.

Walikota berharap, suguhan minuman jamu tersebut bisa ditingkatkan tidak hanya di tengah kota, tetapi juga sampai di pinggir kota.

‘’Kita sudah punya UMKM jamu, setiap kegiatan minumannya itu. Ini terus kita dorong biar tidak di tengah kota saja,’’ tandasnya.

Kegiatan tersebut merupakan kerja bareng dari Koperasi UMKM Sejahtera Indonesia, MURI, dan juga Pemerintah Kota Madiun. Kegiatan serupa pernah tersaji sebelumnya di Kota Semarang dengan sebanyak 1.058 penjaja jamu gendung. Tak heran, kegiatan di Kota Madiun tersebut dipastikan bakal memecahkan rekor MURI. Namun, penyerahan piagam rekor MURI akan diberikan kemudian.

‘’Ini biar diakui dunia melalui MURI. Kalau wali kota yang ngomong mana orang akan percaya karena tidak ada buktinya. Jadi hari ini sekaligus kita catatkan pada MURI,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi UMKM Sejahtera, Imlahyudin, mengatakan, dipilihnya Kota Madiun sebagai lokasi pemecahan rekor MURI bukan tanpa alasan. Dia mengaku sudah mengemuka sejumlah nama daerah lain. Namun pilihan kemudian jatuh ke Kota Madiun. Alasannya, karena Kota Madiun merupakan salah satu pegiat jamu.

‘’Sebelumnya kita melihat Solo dan daerah-daerah di Jawa Tengah. Tetapi setelah melihat Kota Madiun, ternyata ada banyak pegiat jamu. Salah satunya, paguyupan rempah rimpah pimpinan ibu Mega. Selain itu, Pemkot Madium juga mendukung sekali,’’ terangnya. (Dibyo).

H. Maidi (kanan) atas.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait