Jakarta, beritalima.com| – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menghadiri Festival Jamu di Epiwalk, Jakarta Selatan, sekaligus sebagai dukungan pemerintah terhadap warisan lokal yaitu jamu agar mendunia dan motor baru ekraf.
“Jamu bukan sekadar tradisi, tapi juga identitas budaya yang punya potensi besar untuk mendunia. Lewat festival ini, kita tidak hanya merayakan kekayaan warisan leluhur, tapi juga mendorong regenerasi pelaku dan inovasi produk jamu agar relevan dengan gaya hidup masa kini,” kata Irene (26/7).
“Saya mengapresiasi inisiatif acara seperti ini karena ketika budaya dipertemukan dengan semangat generasi muda, di situlah kekuatan ekonomi kreatif muncul,” imbuh Wamen Ekraf Irene.
Festival Jamu ini sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan peningkatan literasi generasi muda terhadap warisan lokal. Acara ini menampilkan berbagai produk jamu kreasi baru, edukasi rempah, hingga pengalaman interaktif yang membangun kesadaran publik terhadap nilai budaya sekaligus potensi ekonomi dari industri jamu.
Jony Yuwono, Founder Acaraki yang juga penggagas acara ini, menegaskan pentingnya pendekatan lintas generasi.
“Kami ingin menjadikan jamu bukan sekadar dikenang, tapi digunakan. Dengan sentuhan kreativitas dan edukasi yang menyenangkan, anak-anak muda bisa menjadi bagian dari gerakan pelestarian ini,” ujarnya.
Sebagai bagian dari penguatan nilai budaya, Festival Jamu juga menyajikan kegiatan interaktif dan edukatif, termasuk zona permainan tradisional yang dikemas secara kreatif. Permainan lokal semacam ini merupakan warisan budaya yang tidak boleh tergerus zaman perlu terus dilestarikan dan diadaptasi secara inovatif agar tetap relevan, serta dikembangkan sebagai bagian dari produk kreatif berbasis budaya yang berkontribusi pada pertumbuhan subsektor ekraf.
Festival ini menunjukkan warisan budaya seperti jamu dapat menjadi kekuatan baru, bukan hanya dalam membangun identitas bangsa, tetapi juga sebagai produk unggulan yang layak bersaing di pasar global.
Jurnalis: abriyanto

