BONDOWOSO, beritalima.com – Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, secara resmi membuka Festival Kopi dan Tembakau Nusantara 2025. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa festival ini merupakan bentuk penghargaan sekaligus kebanggaan terhadap dua komoditas unggulan daerah, yaitu Kopi Arabika Java Ijen Raung dan Hyang Argopuro, serta Tembakau Bondowoso.
Menurut Bupati, kedua komoditas tersebut tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga telah menembus pasar internasional.
“Kopi dan tembakau telah menjadi identitas budaya sekaligus kekuatan ekonomi masyarakat Bondowoso,” ungkapnya.
Ia menambahkan, melalui festival ini diharapkan terbuka ruang yang lebih luas bagi para petani, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkenalkan produk unggulan daerah ke pasar global. Festival ini juga menjadi sarana mempererat kolaborasi, mendorong inovasi, serta meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal.
“Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan festival ini. Semoga acara ini bukan hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga motor penggerak pembangunan ekonomi daerah, peningkatan kesejahteraan petani, dan penguatan sektor pariwisata Bondowoso,” jelasnya.
Bupati juga menegaskan bahwa kopi dan tembakau bukan sekadar komoditas, tetapi merupakan warisan, kebanggaan, sekaligus harapan bagi masyarakat Bondowoso. “Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun pertanian yang berdaya saing, pariwisata yang berkelanjutan, serta ekonomi daerah yang maju dan mandiri,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan petani kopi asal Ijen, Sutrisno, mengaku bangga dengan adanya festival ini. “Festival ini memberi kami semangat baru. Selama ini kami berjuang mengenalkan kopi Arabika Ijen Raung ke pasar yang lebih luas. Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, kami yakin kopi Bondowoso akan semakin dikenal di dunia internasional,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sulastri, pelaku UMKM olahan tembakau. Ia berharap festival bisa terus digelar setiap tahun. “Selain meningkatkan penjualan, acara seperti ini membuka kesempatan bagi kami untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Tembakau Bondowoso punya kualitas yang bisa bersaing, dan festival ini menjadi wadah yang tepat untuk memperkenalkannya,” ungkapnya. (*/rois)






