Festival PeSona 2019, Sebagai Wadah Untuk Menunjukkan Keberhasilan

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – “Sampai saat ini, program Hutan Sosial telah memberikan akses kelola kepada 777.789 KK dengan jumlah izin/hak kelola sebanyak 6.112 SK atau total seluas ± 3,436 juta Hektare (Ha)”.

Demikian hal itu disampaikan Menteri LHK Siti Nurhaya Bakar dalam rangka percepatan kelembagaan hutan sosial demi mewujudkan pemerataan ekonomi bagi masyarakat hutan yang sedang terus dilakukan.

“Kelompok tani mendapatkan upaya pembinaan awal melalui pendampingan penyuluh dalam bidang kelembagaan yang berbadan hukum, dengan membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS),” ujarnya dihadapan masyarakat desa hutan yang menerima apresiasi Tokoh Hutan Sosial, yang dikemas dalam Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSona).

Festival PeSona yang bertemakan Memakmurkan Rakyat
Kini dan Nanti, dilaksanakan dua hari, yakni 27 – 28 November 2019, di Kompleks Gedung Manggala Wanabhkati, Jakarta. “Hingga tanggal 26 November 2019 telah terbentuk 5.208 KUPS yang tersebar di 33 Provinsi dengan kategori tahap awal (blue) sebesar 3.441 (66,07%), tahap moderat (silver) sebesar 1.286 (24,69%), tahap maju (gold) sebesar 433 (8,31%), dan tahap mandiri (platinum) sebesar 48 (0,92%),” imbuhnya.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto menjelaskan bahwa
KLHK telah bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk pendampingan kelembagaan dan
Kementerian Pertanian, Kementerian KKP untuk pendampingan teknis produksi agroforestry/silvofishery
serta pengembangan produk dengan Himbara dan BUMN agar KUPS banyak yang naik kelas.

“Dalam rangka meningkatkan kinerja Hutan Sosial, dilaksanakan agenda tahunan Festival Perhutanan Sosial
Nasional (PeSoNa) sejak tahun 2017. Festival PeSoNa tahun 2019 ini adalah sebagai wadah bagi masyarakat pelaku Hutan Sosial untuk menunjukkan keberhasilannya, memberikan apresiasi kepada para pihak dalam mendukung Hutan Sosial, sarana tukar menukar informasi antar masyarakat dan kaum milenial, pemerintah, pelaku Hutan Sosial, swasta dan akademisi, serta sebagai ajang promosi produk-produk unggulan Perhutanan Sosial,” pungkasnya.

Festival ini juga dimeriahkan oleh budaya kesenian adat Tatali MHA Wana Posangke, Pertunjukan Tari Melayu MHA Sumsel dan Kesenian Angklung Kasepuhan Cibarani sebagai manifestasi Bhineka Tunggal Ika. Para tokoh juara kelompok tani dalam KUPS Gold dan Platinum akan menjadi narasumber dan diharapkan menjadi inspirator bagi daerah lainnya dan saling memperkuat dengan mendapatkan informasi dari petani lainnya. ddm

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *