Filter Sampah Harus Dipasang Agar Sampah Tidak Masuk Saluran Siphon

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Filter sampah harus dipasang agar sampah tidak masuk ke saluran sudetan (siphon) kali Afoer Watudakon sepanjang 249 meter dengan kelebaran 3 meter. Trash track dibangun untuk menyaring sampah.

Demikian dikatakan Bustami, Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Jombang, ketika diminta tanggapannya di Lobby PUPR Kabupaten Jombang, Selasa (19/1/2021).

“Kalau tertutup (siphonnya) sampahnya bisa lebih besar lagi dan tidak hanya di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur tapi juga dapat melanda seluruh Kecamatan bila siphonnya tertutup,” terangnya kepada beritalima.com

Oleh karena itu ditegaskan Bustami, saat konferensi pers beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang yang dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Jombang, bersama BBWS Brantas dan Perusahaan BUMN Jasa Tirta (PJT) membersihkan sampah di filter siphon di sungai Afoer Watudakon.

“Prinsipnya satu supaya sampah tidak masuk ke siphon sungai Afoer Watudakon. Sampah diangkat oleh tim BBWS Brantas, PJT, dan PUPR Kabupaten Jombang,” jelasnya.

Bustami pun menegaskan, berhubung sulit mengambil sampahnya terpaksa mengambil 2 dari 7 filter siphon. Kendati dalam pengambilan filter sangat beresiko bila tidak secepatnya dikembalikan karena sampah akan masuk ke siphon. Namun hingga kini, filternya belum dipasang kembali.

“Di filter sungai tidak ada tenaga yang membersihkan sampah, tapi sepenuhnya diatur oleh PJT untuk membersihkan sampai di sekitar filter itu,” tukasnya.

Diungkapkan Bustami, pemerintah mengalami kesulitan untuk memberikan pemahaman kepada warga sekitar, khususnya kepada warga Dusun Beluk yang melontarkan kejengkelannya. Ironis bagi aparat yang terkesan kalah dengan masyarakat harus mencabut filter padahal bila filter dicabut sangat berbahaya.

Kendati sudah mengurangi sampah dan menyurutkan genangan air, tapi yang menjadi permasalahan bagi pria yang lama berkarir di PUPR Kabupaten Jombang itu, sangat menyayangkan di sekitar filter itu tidak ada petugas untuk membersihkan sampah sebelum menjadi tumpukan yang lebih besar.

“Kedepan akan kembali memasang filter siphon kali afoer watudakon dan rencananya akan memperlebar diameter agar sampah sampah kecil bisa lewat dan supaya tidak ada pemusatan sampah yang terkumpul disitu,” tandasnya.

Masih sambung Kabid Pengairan, kali Afoer Watudakon banyak anak-anak sungai, rencana anak-anak sungai itu akan dibangun trash track (jalur sampah) atau trash boom (sampah yang ada dipermukaan air). “Tim saat ini tengah memikirkan track bagaimana caranya mendesign trash boom supaya mudah dioperasikan, jadi mudah untuk dibersihkan,” jelasnya.

Masih dijelaskan Bustami, bila mudah dioperasikan, harapannya ada keterlibatan masyarakat di setiap desa dimana anak-anak sungai ada filter. “Tinggal sekarang sedang dibuatkan konsep itu,” imbuhnya.

Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait