MAKASSAR. Learning Express (LeX) adalah kegiatan pengabdian mahasiswa Singapore Polytechnic berfokus pada sosial innovation project.
FKIP Unismuh Makassar telah menjalin kerjasama selama tiga tahun, mulai 2017 sampai sekarang.
Demikian ditegaskan Dekan FKIP Unismuh Makassa, Erwin Akib, S.Pd, M.Pd, Ph.D kepada media Jumat (14/6/2019).
Dijelaskan, sebelum pelaksanaan LeX, 2019, pihak Singapore Polytechnic mengirimkan dosennya yaitu Mr. Khalid Ahyar, Jeffrey Gomez dan Lee Kok Leong ke Unismuh Makassar.
Guna melaksanakan “familirisation trip” bentuk kunjungan survey lokasi project untuk kegiatan LeX, akan dilaksanakan 16 – 27 September 2019, tegas alumni S1 Pendidikan Bahasa Inggeris FKIP Unismuh Makassar ini 2000.
Selain itu, para dosen Singapore Polytechnic bekerjasama 3 dosen FKIP Unismuh Makassar sebagai Fasilitator, tegasnya.
Program LeX ini melibatkan 28 Mahasiswa Singapore Polytechnic dan 28 Mahasiswa dari Unismuh Makassar, kata magister pendidikian PPs-Universitas Negeri Jokyakarta 2005 ini.
Para dosen dan mahasiswa akan berkolaborasi dari berbagai latar belakang disiplin ilmu untuk memberikan pengembangan ilmu kepada para komunitas yang ada di Desa Tompo Bulo, Kab. Gowa.
Kegiatan ini diorganisir oleh Unit Kerjasama dan Publikasi Internasional FKIP Unismuh Makassar.
Kegiatan LeXarning jadi program pengabdian internasional mahasiswa Unismuh Makassar, kata doktor dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) 2016 ini.
Para mahasiswa peserta akan belajar dan berbagi ilmu dan pengalaman mereka dalam menghasilkan solusi yang inovatif bagi masyarakat.
Kegiatan ini menggunakan konsep design thinking, sehingga para fasilitator dan mahasiswa lebih terarah dalam menggali data dan memecahkan masalah. Konsep design yang mereka akan hasilkan berupa prototype, tandas alumni SMAN 1 Parepare 1995 ini. (ma’ruf)