Caption Foto: Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si menyampikan pengantar mengenai kegiatan dalam webinar “Strategi Komunikasi Prokes COVID-19 pada Anak Balita di Kota Surabaya”.
SURABAYA, Beritalima.com|
Divisi Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga bekerja sama dengan TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan Pemerintah Kota Surabaya mengadakan webinar dan konferensi pers bertajuk “Strategi Komunikasi Prokes COVID-19 pada Anak Balita di Kota Surabaya”.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah mengkapasitasi kader agar bisa melatih orang tua dalam menyampaikan masalah COVID-19 kepada balitanya.
“Jadi, kader-kader kami perlu pendampingan dari tim yang ahli dalam cara menangani COVID-19, cara terhindar dari COVID-19, dan sebagainya. Itulah yang perlu diberikan supaya tidak salah ketika menyampaikan ke masyarakat. Dengan adanya kerja sama ini, orang tua jadi paham, terutama anak-anak ini lebih paham mengenai COVID-19,”.
“Jadi, tanpa disuruh pun mereka akan otomatis untuk mematuhi protokol kesehatan. Kebiasaan itulah yang coba kita terapkan pada anak-anak yang sekarang sudah mulai PTM,” ungkap Ny. Rini Indriyani, S.Farm., Apt, selaku Ketua TP PKK Kota Surabaya.
Dalam acara webinar tersebut, panitia turut mengundang seluruh praktisi, akademisi, kader, wartawan, tokoh masyarakat, dan mahasiswa untuk menghadiri webinar yang dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting dan live streaming di Youtube.
“Ketika kami melakukan kegiatan ini, tentunya kita menerapkan keilmuan yang ada di universitas. Jadi mahasiswa yang kita libatkan ada 362 mahasiswa dan juga 14 dosen pembimbing. Dengan sasaran yakni kader, ibu, dan balita,” terang Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si selaku ketua Divisi Promosi Kesehatan, Departemen EBIOP FKM UNAIR.
Kegiatan tersebut dilakukan di 20 Kelurahan Surabaya yang merata dari Surabaya Pusat, Surabaya tengah, Surabaya Timur, Surabaya Barat, dan Surabaya Selatan dengan masing-masing wilayah mendapat 4 kelurahan yang dijadikan sasaran.
Mahasiswa yang terlibat sudah dilatih berdasar teori yang ada di kelas, yakni teori P-Process yang terdiri atas 5 tahap, terdiri analisis, desain strategi, pengembangan dan uji coba, implementasi dan monitoring, serta evaluasi. Lalu, ada Langkah enam, yakni untuk perencanaan selanjutnya.
“Jadi, dimulai dari analisis di masing-masing kelurahan untuk mengetahui kondisi geografis, kondisi sasaran, serta media yang sering digunakan. Berdasar analisis inilah kami membuat media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan balita. Semua media itu sudah kami upload di Youtube PKIP FKM UNAIR,” ujar Sri Widati.
Sri Widati menjelaskan bahwa semua kegiatan tersebut merupakan blended dari dua mata kuliah. Mata kuliah pertama yakni Dasar Media Kesehatan, Informasi, dan Edukasi yang memiliki output membuat media kesehatan untuk membantu orang tua mengkomunikasikan tentang COVID-19 kepada anak balitanya.
“Lalu media ini kami implementasikan pada mata kuliah Komunikasi Pemasaran Kesehatan Terintegrasi dengan output program dan implementasi hasil assessment pemasaran sosial di Kota Surabaya tentang komunikasi dari orang tua ke anak balitanya mengenai COVID-19,” lanjutnya.
Dalam webinar tersebut, media yang dibuat ditampilkan kepada peserta meninjau sasaran yang masih balita, maka media yang dibuat memiliki Bahasa yang ringan serta penampilan yang menarik. Berbagai macam media prokes dikemas dengan kreatif, ada yang menggunakan lagu anak-anak, menggunakan kartun animasi, dan cerita bergenre komedi agar pesan mengenai COVID-19 bisa diterima oleh balita dengan baik.
“Harapannya semoga kerja sama ini dapat berkelanjutan. Kami dari FKM membuka tangan dengan selebarnya untuk bisa bekerja sama, sehingga apa yang kita lakukan dapat memberikan dampak kepada masyarakat. Itu suatu hal yang jauh lebih bermakna dan lebih penting, sehingga keberadaan kita sebagai perguruan tinggi dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar,” pesan Dr. Santi Martini, dr., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. (Yul)