Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kuliner tradisional menuju ketahanan pangan yang seimbang. Demikian ditegaskan Ketua Jurusan Gizi FKM UPRI, Masdarwati, SKM, M.Kes di ruang kerjanya, Rabu 19 Mei 2015.
Dijelaskan, jenis makanan tadisional yang dipamerkan di antaranya; putu soppa, sikaporo, barongko, rook-roko unti, putu cangkiri, cendol, cangkuning, apang, pisang ijo, bubur manado, tempe mendoang, sewong utti, sewong lame, katiri salla serta kue pelita, tandas Masdarwati.
Rektor UPRI Makassar, Dr.Hj.Andi Niniek F. Lantara, MS, dalam pembukaan acara menekankan, kegiatan mahasiswa ini dapat memberikan nilai tambah buat kampus, terutama bagi FKM . Kegiatan yang ditandai dengan pementasan tari khas dari Sumba NTT yakni, gasa dan woleko, merupakan kreatifitas yang patut diberi apresiasi, tegas mantan anggota DPRD Provinsi Sulsel ini.
Prodi lainnya seharusnya menggelar kegiatan serupa dengan menampilkan potensi dan keunggulan yang dimiliki, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk ikut bergabung menjadi civitas akademika kampus, ungkap mantan Ketua KNPI Sulsel ini.
Dekan FKM UPRI, Dr.Arlin Adam, M.Kes pada saat pembukaan mengemukakan, kegiatan dilaksanakan mahasiswa dapat menjadi embrio menyelesaikan persoalan kesehatan. Mal nutrisi masih meningkat karena kesadaran masyarakat belum memahami gizi seimbang.
Kegiatan ini merupakan pembelajaran sosial dengan harapan masyarakat sadar dengan gizi seimbang. Dia berharap prodi lain harus secara berkompetitif memperlihatkan keunggulan prodi masing-masing, tandas salah seorang dosen penguji dan pembimbing mahasiswa S2 dan S3 ilmu sosiologi PPs-UNM ini.
Seluruh rangkainan kegiatan berlangsung sesuai rencana berkat kerja keras dari panitia pelaksana dengan ketua dan sekretaris, Nursyamsurya dan Andriani Martina D.Kotin. (alim/yahya)