Hal ini disampaikan Dr. Subair Abdullah, anggota FKPT
Maluku disela sela sosialisasi pembuatan film pendek di SMK 7 Ambon. (Minggu, 25/09).
“Kami Sambangi SMK Negeri 7 Ambon Hari ini guna sosialisasi pembuatan film pedek yang penjuriannya nanti di tanggal 29 September mendatang,” tandasnya.
Dirinya menambahkan, pembuatan flm pendek memfokuskan pelajar sebagai peserta lomba semata mata bentuk upaya pencegahan dini terorisme di kalangan anak muda. perencanaan pembuatan lomba tersebut sudah dilakukan beberapa bulan lalu, diagendakan akan diumumkan pada tanggal …….
Itu sekaligus sebagai agenda kedua FKPT Maluku dengan menggelar diskusi terkait video-video yang telah dibuat kalangan siswa SMA/SMK tersebut.
Juri dari penilaian video, bersal dari kalangan lokal dan nasional. Nantinya, pemenang dari lomba ini berkesempatan untuk maju ke tingkat nasional untuk berkompetisi lagi dengan juara-juara di daerah lain.
“Ada banyak faktor yang kami perhitungkan sebelum memutuskan siapa yang akan menang. Tentu juga berkomunikasi dengan juri lokal lainnya. Ini karena, pemenang akan masuk berkompetisi dengan daerah lain. Tentu kami akan mencari yang terbaik sebagai perwakilan Maluku ,” ucap Subair.
Sementara itu, Pengurus FKPT Maluku, Dr. Rauf ketika di konfirmasi membenarkan agenda pelaksanaan tersebut.
“Ini adalah satu dari beberapa program FKPT Maluku sebagai bentuk lanjutan program penaggulangan terorisme, ada tiga kegiatan yg akan dilaksanakan tgl 29 Oktober dan tgl 3 Nopember”. tandasnya.
“Kemarin kan kami sudah menggelar seminar terkait pemahaman radikalisme kepada tokoh tokoh agama di Maluku dalam dan kali ini sasarannya adalah anak-anak muda SMA/SMK di Provinsi Maluku,” ucap Rauf.
Terkait misi penyadaran radikalis terhadap Agama tersebut, kami mencoba mewawancarai Kepalah SMK N 7 yang dimana merupakan sekolah plural di Maluku. Disebut plural karena anak didik sekolah tersebut terdiri dari dua agama berbeda. Salam dan Sarane.
Syaifuddin, M.Pdi, Kepa Sekolah SMK N 7 mengaku, pihak sekolah sangat merasa terbantu akan program tersebut. Keharmonisan pelajar di sekolahnya tercermin dalam keseharian mereka berteman, bercanda dan saling menopang.
“Mereka para siswa yang kasi tahu saya untuk harus berpartisipasi dalam kegiatan itu. Mereka siapkan dua film pendek untuk ikut bertarung dengan pelajar pelajar di Provinsi Maluku,” Sebelum menutup keterangannya, Syaifuddin berharap sekolah yang dikepalainya tersebut mengatakan FKPT dapat melibatkan terus sekolahnya agar bisa menjadi icon keberagaman di Maluku melalui karya karya siswanya. (FAR)