MANOKWARI, Berita lima.com – Macetnya kapal milik PT Pelayaran Indonesia (Pelni) yang sejak tahun 2016 lalu melayani masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) begitu pula sebaliknya ke Tanah Papua kini dipertanyakan.
Masyarakat suku besar Flobamora di Provinsi Papua dan Papua Barat sangat merindukan trayek kapal Ngapulu milik PT Pelni yang pernah singgah di Kupang, Maumere dan beberapa pelabuhan di Provinsi NTT kembali diaktifkan kembali.
Hal ini terungkap dalam talkshow PT Pelni Cabang Manokwari bersama keluarga besar Ikatan Flobamora Papua Barat bertajuk, Kemanakah Kapal Mewahki, yang berlangsung di Bumi Marina, Manokwari, Kamis (16/03/2017).
Ketua umum Ikatan keluarga besar Flobamora Provinsi Papua Barat, Clinton C. Tallo mengatakan, pihak meminta bantuan dukungan Kadis Perhubungan Provinsi Papua Barat untuk mendorong kapal pelni kembali melayari rute di pelabuhan Kupang (NTT) menuju Tanah Papua.
Karena jika masyarakat Flobomoran ke NTT melalui Makassar maka harus menginap 2 minggu di Kota Daeng, membutuhkan dana yang cukup banyak dengan demikian biaya membengkak lagi.
Dirinya mengaku bahwa, meski lonjakan penumpang akan meningkat pada saat libur tetapi trayek kapal pelni dari NTT-Papua jangan hentikan, sebab merupakan kebutuhan masyarakat, salah satunya membawa barang daganganya ke Papua untuk dijual.
“Kami akan usulkan ke PT Pelni pusat, Mentri Perhubungan dan presiden untuk trayek ini dapat diaktifkan kembali 2 kali dalam sebulan” sahut Clinton Tallo usai talkshow bersama RRI Manokwari di kediamannya, Kamis pagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat, Bambang Heryawan Susanto mengatakan, mengenai keberangkatan kapal tergantung trayeknya, karena sudah diatur secara terstruktur dari pusat. Jika ada usulan dari masyarakat NTT Maka pihaknya akan melanjutkan ke pusat (Menhub) untuk dilayari rute kembali.
Bambang berjanji, masalah aspirasi masyarakat Flobamora ini,dirinya akan sampaikan dalam Rapat Kordinasi Teknis (RAKORNIS) Dinas Perhubungan di Makassar nanti
“Saya berharap masyarakat menggunakan jasa angkutan benar-benar dijaga dengan baik, sehingga kapal pelni terus melayani masyarakat NTT terus” himbaunya.
Sedangka Manager Usaha PT Pelni Cabang Manokwari, Best Danggoran menjelaskan, angkutan laut dari Papua Barat menuju NTT atau sebaliknya pernah dihentikan karena statistik penumpang menurun, jika lonjakan penumpang meningkat bertepatan dengan hari raya keagamaan.
Sepinya penumpang dari NTT ke Papua menjadi salah satu pertimbangan PT Pelni untuk menghentikan trayek kapalnya pada akhir tahun 2016 lalu, meski sudah ada penandatanganan MoU antara Gubernur NTT, Papua dan Papua Barat dengan Dirut PT Pelni
Best Danggora berjanji, akan memfasilitasi tim Flobamora untuk bertemu Dirut PT Pelni pusat untuk membicarakan masalah ini, agar bisa mendapat solusi bagi ribuan calon penumpang itu.
“Kami hanya operator, siap melayani trayek dari pemerintah jika ada perintah maka Pelni siap aktifkan kembali rute ini” ujarnya.
Best menyarankan kepada pihak keluarga Flobamora supaya mengusulkan kepada PT Pelni memberikan kapal yang tipe 1000 penumpang untuk melayani trayek Papua-NTT (PP)
Sejumlah harapan dari masyarakat Flobamora Sorong, Fakfak, Kupang (NTT) agar kapal pelni dengan trayek, Surabaya,Makassar, Ambon, NTT, Fakfak, Sorong, Manokwari, Wasior dan Nabire kembali di aktifkan kembali.(AB)