SURABAYA, Beritalima.com |
DPD Partai Gerindra Jawa Timur menyambangi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU). Pada pertemuan itu membahas soal rancangan peraturan daerah (Raperda) Pesantren yang saat ini dalam penggodokan antara DPRD dengan Pemprov Jatim.
Pertemuan itu berlangsung pada Jumat (19/3) kemarin. Pelaksana tugas (Plt) DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad meminta arahan dan masukan kepada Kiai di lingkungan PWNU Jatim.
“Kami meminta arahan-arahan dan masukan yang terkait dengan persoalan strategis menyangkut pembahasan program atau cara membuat strategi, karena arahan itu nanti menjadi pedoman dalam merangkai dan menentukan pandangan kami dalam pembahasan substansi Raperda dengan nuansa dan nafas NU. Sehingga betul-betul kami kawal,” terang wakil ketua DPRD provinsi Jatim ini dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/3/2021).
Anwar Sadad mengatakan bahwa arahan dan masukan yang didapat dari para kiai ini nantinya akan menjadi pedoman dalam menentukan pandangan Fraksi Partai Gerindra terkait Raperda pesantren. Dia mengatakan Gerindra akan menyampaikan pandangan dan perkembangan Fraksi di DPRD Provinsi Jatim soal Raperda Pesantren tersebut.
“Raperda pesantren kini masih tahap awal. Masih sampai pandangan umum fraksi-fraksi. Meskipun demikian, kami tetap butuh rekomendasi dari para kiai,” sambungnya.
Alumni UIN Sunan Ampel Surabaya itu juga meminta arahan kepada KH Marzuki Mustamar untuk menentukan beberapa hal terkait substansi Raperda pesantren. Dia berharap dengan adanya masukan pandangan dari kiai agar tidak menggeser wajah asli pesantren.
“Ketika masuk ke substansi itu kita menentukan beberapa hal yang perlu arahan dari para kiai. Terutama supaya wajah pesantren tidak bergeser dari wajah aslinya,” lanjutnya.
Lebih jauh Anwar Sadat mengungkapkan bahwa Pertemuan itu bukan hanya untuk menyerap aspirasi dari pesantren, namun pertemuan itu juga untuk bersilaturahim dan memperkokoh hubungan Gerindra Jatim dengan PWNU Jatim.
Anwar Sadad juga menyampaikan keinginan partainya untuk mengikutsertakan para legislator di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam pelatihan kader NU, yaitu madrasah kader NU. Menurutnya, hal itu bukan tanpa alasan, sebab, lebih dari 70 persen legislator Gerindra memiliki background sebagai Nahdliyin.
“Baik KH Anwar Iskandar maupun KH Marzuki Mustamar menyambut baik keinginan tersebut, dan menugaskan Sekretaris PWNU, Prof Ach. Muzakki, untuk mengaturnya secara teknis. Bahkan pelatihan kader tersebut, menurut penuturan KH Anwar Iskandar, penting bagi Gerindra agar ada kesamaan pandangan untuk memperteguh komitmen NKRI, mempraktikkan Islam wasathiyah (moderat), dan menciptakan kemaslahatan bersama,” pungkasnya. (yul)