SITUBONDO, beritalima.com – Proyek pergantian jembatan sepanjang 20 meter dengan sumber Dana dan Alokasi Khusus ( DAK IP) sebesar Rp 2,3 miliar di Desa Palangan Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo Jawa Timur diterjang banjir Senin sore pukul 17.00 WIB hingga bergeser hampir 3 meter dari titik semula.
Rangka besi pada proyek jembatan yang rencananya akan dilakukan pengecoran hari ini, miring dan hampir roboh akibat penyanggga jembatan diterjang banjir kemarin sore, terlihat tumpukan sampah kayu dan berbagai sampah lainnya masih tersangkut di bagian rangka bawah jembatan.
Anggota komisi 2 DPRD dari Fraksi PPP H. Abdurrahman,SH,MH yang memantau dilokasi bersama Wakil Bupati Situbondo ir.H.Yoyok Mulyadi, Kadis PU dan Bina Marga Gatot Siswoyo,S.T.MSi membeberkan bahwa kejadian tersebut murni Force Majeure, Harapan masyarakat untuk segera memiliki jembatan yang bagus, dan kokoh harus tertunda dulu akibat adanya musibah bencana alam, hingga pengerjaannya harus bongkar pasang dari awal lagi.
“Perbaikan jembatan ini murni usulan masyarakat, planingnya hari ini sudah dilakukan pengecoran, tapi apa boleh buat akibat Force Majeure ini harus dibongkar lagi dan dibikin lagi dari, ini murni musibah,”ujar Politisi PPP daat di temui dilokasi Selasa (6/12/).
Sementara itu Kadis Pekerjaan Umum dan Bina Marga Gatot Siswoyo,S,T,MSi juga menyayangkan kejadian tersebut, Kadis juga mengatakan sejak kemarin masuk laporan adanya Jembatan terkena banjir, dirinya langsung datang ke lokasi, sampai tengah malam untuk mencari solusi, dan memperkirakan kerusakan lain yang timbul akibat bencana alam tersebut.
“Menurut warga disini hujannya tidak deras mungkin di bagian atas deras hujannya hingga sampah kayu berbagai ukuran menghantam penyangga jembatan, akibat banyaknya sampah kiriman dan derasnya air jembatan bergeser membuat jembatan bergeser, tindakannya ya harus bongkar ulang, mau gimana lagi ini murni bencana alam,”Jelas Kadis PU
Saat ditanya adanya kabar pemborong mengalami kerugian ratusan juta rupiah dengan adanya kejadian tersebut,Kadis PU mengatakan belum tahu kepastiannya,”Belum tahu pasti, kira – kira Rp 600 an, itu hanya hitung – hitungan, karena ini harus dibongkar dan di pasang lagi secara manual,”Kata Kadis menyudahi.
(**/JOE)