“Kita sudah bantu mereka dengan sebaik-baiknya. Saat ini kita izinkan mereka berhenti di sini sementara, bersamaan dengan itu, kita terus berupaya memperbaiki kapal dan memasok bahan makanan dan bahan bakar minyak yang mereka minta,” ujar Gubernur.-juni 2016.
“Sesuai dengan anjuran Bapak Wakil Presiden yang telah memerintahkan agar apapun yang terjadi, atas nama kemanusiaan, kita harus tetap membantu apa yang mereka butuhkan. Tidak boleh karena mereka melanggar batas negara lalu kita usir begitu saja karena hal tersebut tentu saja melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan,” kata Gubernur.
“Saat ini, kita juga menyediakan dapur umum. Jadi, meskipun berpuasa kita tetap memberikan menyediakan makan siag untuk para imigran ini,” sambung Doto Zaini.
Saat ini, aparat keamanan masih berjaga-jaga di lokasi terdamparnya kapal imigran Sri Langka tersebut. Pihak keamanan masih menunggu air pasang untuk kemudian memberangkatkan kapal tersebut.
“Kita masih melihat kondisi cuaca dan menunggu air pasang. Segera setelah air pasang, kapal akan diberangkatkan dan didampingi hingga ke perbatasan,” lanjut Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyayangkan sikap para imigran atas sikap provokatif mereka yang seharusnya tidak terjadi, mengingat semua yang dibutuhkan imigran telah diberikan.
“Kita menyayangkan aksi provokatif mereka kemarin karena hal itu seharusnya tidak terjadi. Tadi juga mereka meminta agar kita memberikan kapal baru dengan alasan kapal ini sudah tidak laik jalan. Padahal menurut informasi petugas, setelah semua kerusakan diperbaiki, kapal ini sudah bagus dan laik jalan,” terang Gubernur.
Di lokasi, sejumlah aparat dan masih terus berjaga dan sementara itu, beberapa petugas dari dinas kesehatan juga mendirikan pos untuk pelayanan kesehatan. Sementara itu, petugas dari Taruna Siaga Bencana Dinas Sosial Aceh juga sudah mendirikan dapur umum.
Sebagaimana diketahui, pada Sabtu (11/6) pagi, puluhan imigran Srilanka yang menumpangi kapal berbendera terdampar di wilayah perairan Aceh, tepatnya di
Kapal berbendera India dengan nomor lambung TN-1-FV-00455-09 itu membawa penumpang sebanyak 40 orang, yang terdiri atas 13 pria, 20 wanita dan 7 anak-anak.
Berdasarkan informasi, kapal tersebut sedang berlayar menuju Pulau Christmas, Australia. Namun, karena mengalami kerusakan mesin dan mengganggu sistem navigasi, kapal tersebut terombang-ambing dan terdampar ke perairan Lhoknga,’’(**)