BANYUWANGI, beritalima.com Kasus bom yang terjadi di Surabaya meninggalkan luka mendalam bagi semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Banyuwangi.
Mereka pun menggelar aksi tolak terorisme dan radikalisme, seperti yang dilakukan oleh SMAN Genteng bersama Forkopimka Genteng, Babinsa, Babinkamtibmas, Sat Pol PP, dan Pelajar menyatakan Deklarasi penolakan teroris dan radikalisme yang dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Genteng, Senin, 14/05/2018
Forkopimka Genteng bersama komponen masyarakat dan pelajar, turut berduka dengan kejadian bom bunuh diri yang dilakukan para Teroris di beberapa Gereja yang terjadi di Surabaya.
Sebagai antisipasi paham radikalisme masuk ke Banyuwangi, Forkopimka Genteng menggelar deklarasi tolak radikalisme dengan komponen masyarakat maupun para pelajar
Dalam Deklarasi menolak teroris dan faham Radikalisme tersebut, Forkopimka Genteng bertekad untuk menolak Teroris dan Radikalisme.
“Kami Forpimka & Pelajar Kecamatan Genteng, Tolak Segala Jenis Kekerasan, Aksi Terorisme & Faham Radikalisme, Wujudkan Keamanan & Ketertiban Utk Indonesia, Terorisme No Way NKRI Harga Mati”
Menurut Danramil 0825/04 Genteng Kapten Inf Muatohir mewakili Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Ruli Nuryanto mengatakan,” Kami turut prihatin dengan kejadian yang menimpa Surabaya, Pengeboman tidak akan memecah persatuan dan kesatuan. Kami telah menekankan kepada Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda serta para Pelajar diwilayah Kecamatan Genteng untuk berpegang teguh pada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika. Tidak saling membeda-bedakan satu sama lain, kami berkomitmen menjaga persatuan dengan mengedepankan toleransi,”tuturnya.(Abi/Pen25)