TORAJA UTARA, beritalima.com – Perhatian Pemerintah Kabupaten Toraja Utara soal adanya dugaan sejumlah makanan mengandung zat pengawet serta adanya dugaan ikan mengandung formalin, hingga saat ini belum menjadi perhatian serius.
Kendati, ancaman warga, mengkonsumsi ikan berformalin telah menjadi kekawatiran masyarakat Toraja Utara, namun Pemerintah menanggapi hal tersebut tidak menjadi persoalan yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Buktinya, justru Pemerintah Kabupaten Toraja Utara memberikan ruang bagi pedagang ikan yang di pasok dari daerah Palu, Kendari serta beberapa daerah lainnya, tanpa mendapatkan pengawasan, misalnya perbatasan Palopo-Kaleakan, ikan dari asal daerah itu bebas masuk ke Toraja.
Ini juga kembali mendapat sorotan keras dari salah seorang tokoh muda sekaligus selaku pengurus Partai PDI Perjuangan, Suli Mathius, SH, dari keterangannya, “Saya sangat sesalkan perhatian Pemerintah terkait dugaan ikan yang mengandung zat formalin justru terkesan bermasa bodoh, ini ada apa, masyarakat tiap hari disuguhkan dugaan ikan berformalin ikan formalin itu,” jelas Suli, Rabu (24/1).
Sementara di terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Toraja Utara, Yesaya Tangkeallo, SE, saat memberikan keterangan terkait dugaan ikan mengandung formalin, dari penjelasan mereka belum dapat berbuat banyak, pasalnya, terbatasnya dana serta sarana prasarana tidak memadai.
” Kami tidak dapat berbuat banyak terkait upaya Pemerintah mengantisipasi dugaan adanya ikan mengandung zat formalin yang membahayakan kesehatan masyarakat itu,” jelasnya saat ditemui diruang kerjanya.
Dari penjelasannya kembali, dia sampaikan kepada wartawan, ada berapa Dinas yang harus ikut serta pro aktif soal mengantisipasi ikan mengadung formalin itu, seperti Dinas Ketahangan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, Dinas Perhubungan dan Sat.Pol PP, semua OPD yang mereka sebut mestinya melakukan pengawasan terpadu.
Tidak adanya koordinasi serta sinkronisasi soal pengawasan ikan mengandung formalin itu, hingga hari ini Pemda Kabupaten Toraja Utara terkesan ikan mengandung formalin bebas masuk ke Toraja, yang tiap hari dikonsumsi oleh masyarakat Toraja Utara. (Gede).
Keteranga foto : Kadis Perdagangan Kabupaten Toraja Utara, Yesaya Tangkeallo, SE