TORAJA UTARA.beritalima.com-Apa yang menjadi tuntutan Forum Mahasiswa Toraja (Format), seperti aksi demo yang dilakukan belum lama ini,terkait program 100 hari Pemerintah,yang dinilainya belum nampak ditanggapi oleh bupati Kalatiku Paembonan saat diwawancarai awak media ini,Sabtu kemarin di gedung DPRD Toraja Utara.
Bupati menyebutkan,program 100 hari dengan melibatkan aparat pemerintah dari tingkat Lembang (Desa),Camat dan SKPD yang terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Dan Perikanan dan Dinas Ketahanan Pangan telah berjalan dan memotivasi warga membangkitkan budaya rajin menanam.
“Segala sesuatunya butuh waktu,yang jelas program 100 hari ini telah memotivasi masyarakat rajin gemar menanam,sekarang di Lembang dan Kecamatan warga sudah memanfaatkan lahan pekarangan mereka.Artinya program ini disambut positip warga,”jelas Kalatiku,disela-sela rapat Paripurna Dewan berlangsung.
Adanya riak-riak yang timbul di tengah-tengah warga,termasuk demo yang dilakukan oleh Mahasiswa Format,mempertanyakan program 100 hari tersebut,secara diplomatis,orang nomor satu di Bumi Pongtiku ini memberikan penjelasan,”Kami persilakan rekan-rekan Mahasiswa itu turun kelapangan untuk melakukan cek dan ricek terkait program 100 hari untuk mengajak warga gemar menanam sayur seperti lombok,tomat dan jenis sayur yang lainnya dengan harapan sayur mayur tersebut mampu memenuhi kebutuhan warga,dan tidak selama nya harus di beli di pasar,”ucap bupati.
Bupati kembali menjelaskan,kendala yang didalami warga terkait warga mendukung program tersebut,mereka terbentur dengan lahan yang dimilikinya.”Kendala yang dihadapi warga soal terbatasnya lahan tanam,pemerintah telah menyiapkan bibit ,warga tinggal menanam.Jadi kalau program 100 hari Pemerintah dikatakan tidak jalan, itu perlu dikaji,dan termasuk Toraja Utara Raih WTP itu semua menjadi agenda program 100 hari Pemerintah,” kunci Kalatiku.(Gede Siwa)
