beritalima.com | Indonesia negara yang kaya dengan keberagaman, baik suku, ras, etnis, budaya, dan sebagainya. Keberagaman ditunjukkan dengan bentuk perbedaan. Segala perbedaan selalu mempunyai potensi konflik. Termasuk Indonesia juga sangat rawan konflik. Persoalannya, bagaimana menyikapi potensi konflik tersebut. Pandangan positif tentang konflik mampunyai optimisme bahwa konflik dapat dikelola sehingga perbedaan yang ada menjadi kekayaan dan kekuatan karena hilangnya sekat-sekat emosional antara yang satu dengan yang lain. Dari yang beda menjadi sama, menjadi satu.
Pembauran Bangsa
Forum Pembauran Kebangsaan adalah lembaga yang dibentuk berdasararkan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 34 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah. Forum ini dibentuk sebagai wadah informasi, komunikasi, konsultasi, dan kerjasama antara warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan. Dengan kedudukan dan fungsi seperti ini maka Forum Pembauran Kebangsaan mempunyai dua tugas, yaitu : menyampaikan saran pertimbangan dalam penetapan kebijakan tentang pembauran kebangsaan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan tentang pembauran kebangsaan. Dalam tugasnya seperti itulah maka Forum Pembauran Kebangsaan harus dapat menyusun kegiatannya dengan memberi ruang yang luas kepada masyarakat untuk berekspresi tentang bagaimana mewujudkan pembauran bangsa. Wujud pembauran bangsa tentunya tidak dapat dilepaskan dengan harmoni yang dalam kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur masuk Nawa Bhakti Satya yang kesembilan. Oleh karenanya, budaya harmoni harus dibangun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tentunya Forum Pembauran Kebangsaan harus hadir dalam mewujudkan ini.
Budaya Harmoni
Budaya adalah merupakan bentuk sikap perilaku yang berkembang di masyarakat menjadi sebuah kebiasaan dan terus menerus. Budaya harmoni adalah kehidupan masyarakat dalam sehari-hari yang menunjukkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Kondisi seperti inilah yang diharapkan dapat mendukung proses pembangunan menuju terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Setidaknya ada dua hal yang dapat diperoleh dari manfaat harmoni. Pertama akan tercipta suasana aman, tertib, dan terkendali. Kedua masyarakat akan dapat bekerjasama dalam proses pembangunan.
Membangun budaya harmoni dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu : pendekatan permisive dan pendekatan manipulatif. Pendekatan permisive adalah pendekatan dengan melibatkan masyarakat untuk membangun budaya. Sedangkan pendekatan manipulatif pendekatannya dilakukan dengan cara pemaksaan. Penerapan pendekatan ini sangat tergantung dari situasi dan kondisinya. Pada tahun 70 an, pemerintah menerapkan program keluaga berencana. Ketika itu dilakukan dengan manipulatif. Hasilnya ternyata keluarga berencana menjadi kebutuhan. Orang menjadi terasa aneh di saat ini mempunyai anak banyak. Di era saat ini, Forum Pembauran Kebangsaan tidak dapat melakukan dengan cara manipulatif, tetapi harus melakukan pendekatan dengan permisive.
Legitimasi Forum Pembauran Kebangsaan
Budaya harmoni yang menunjukkan hubungan selaras, serasi, dan seimbang merupakan awal dari kebersamaan. Budaya ini masih dirasakan terkoyak dengan berkembangnya globalisasi dan demokratisasi. Ada hal yang salah dalam memahami demokrasi. Banyak diantara kita yang memaknai demokrasi sebagai kebebasan tanpa batas. Hakekat demokrasi yang benar adalah kebebasan berekspresi dengan tetap memperhatikan rambu normatif. Norma apa yang berlaku, sangat tergantung kita berada di lingkungan masyarakat apa. Apabila kita berada di lingkungan masyarakat adat maka yang berlaku adalah norma adat. Apabila kita berada di lingkungan masyarakat agama maka yang berlaku norma agama.
Dalam konteks pengembangan demokrasi dan membangun budaya harmoni, Forum Pembauran Kebangsaan harus melakukan upaya melalui program dan kegiatannya. Pendekatan permisive yang merupakan pendekatan pelibatan dalam mengambil keputusan maka Forum Pembauran Kebangsaan perlu memperbanyak kegiatan dalam bentuk seminar, lokakarya, Forum Discution Group, dan bentuk-bentuk lain yang memberikan ruang ekspresi luas kepada pesertanya. Melalui program dan kegiatan, Forum Pembauran Kebangsaan akan bergerak maju bersama masyarakat untuk mewujudkan budaya harmoni.
Langkah Forum Pembauran Kebangsaan seperti ini sebagai bentuk kegiatan Meretas Hidup Harmoni yang akan dapat meningkatkan eksistensi dan legitimasi Forum Pembauran Kebangsaan karena volume kehadirannya untuk menjadi wadah dirasakan oleh masyarakat dan semakin dekat dengan masyarakat. Meretas dalam pengertian merintis, budaya hidup harmoni yang masih samar-samar harus dirintis dari sekarang agar permasalahan bangsa tidak terjerumus pada pemahaman demokrasi pada era global. Hakekat demokrasi bukan untuk mempertajam konflik, tetapi justru untuk membangun hidup harmoni mewujudkan kesejahteraan.
Semoga terwujud. Satu Nusa-Satu Bangsa-Satu Bahasa.
Oleh : Dr. Edy Purwinarto, M.Si
Forum Pembauran Kebangsaan
( FPK ) Provinsi Jawa Timur
Wakil Dari Suku Jawa