Forum Perdamaian Dunia ke-9 Dibuka Di Komplek Parlemen

  • Whatsapp
Forum Perdamaian Dunia ke-9 dibuka Di Komplek Parlemen (foto: abri)

Jakarta, beritalima.com| – Forum Perdamaian Dunia ke-9 (The 9th World Peace Forum/WPF) digelar di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta pada 9–11 November 2025, akan dibuka di Komplek Parlemen (Nusantara V), Jakarta. Menariknya, tiga pimpinan lembaga tinggi negara di komplek parlemen, DPR, MPR dan DPD, sekaligus akan membuka perhelatan internasional yang akan dihadiri lebih dari 24 negara sahabat.

“Menarik sekali WPF akan dibuka di rumah rakyat,” ucap Prof Dr. Din Syamsuddin, Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) serta Ketua Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam saat jumpa pers di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta (6/11).

WPF sebagai ajang bertemunya para pemimpin/tokoh internasional ini, diselenggarakan oleh empat lembaga, yakni CDCC, Cheng Ho Multi Culture Education, Muhammadiyah dan Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam dengan mengusung tema “Considering Wasatiyyat Islam and Tionghua for a Global Collaboration” (koloborasi dalam menciptakan suasana damai berkeadilan).

Setelah dibuka simbolik di komplek parlemen oleh Eddy Baskoro Yudhoyono (MPR), Saan Mustopa (DPR) dan Tamsil Linrung (DPD), acara akan diisi paparan sejumlah tokoh internasional, diantaranya Yoshihiko Noda secara online (PM Jepang ke-62), Jusuf Kalla (Wakil Presiden RI ke 10 dan 12), Saleh Tekaya (Organisasi Kerjasama Islam), Sabeeda Thaisad (Menteri Kebudayaan Thailand), Atifete Jahjaga (Yayasan Jahjaga Kosovo) dan Elmira Sadykova (Russia-Islamic World Foundation).

Siang hari, akan berpindah acara di Grand Sahid Jaya dengan membahas berbagai isu strategis internasional. Lebih dari 60 tokoh dari 24 negara serta 110 tokoh nasional Indonesia, termasuk pimpinan organisasi keagamaan lintas iman akan hadir. Para peserta berasal dari seluruh benua, menegaskan posisi strategis WPF sebagai forum global lintas agama dan budaya.

Tokoh-tokoh internasional yang dijadwalkan hadir antara lain José Ramos-Horta (Presiden Timor Leste dan peraih Nobel Perdamaian 1996), Madame Atifete Jahjaga (mantan Presiden Kosovo), Kakesuka (peraih Nobel Perdamaian 2024 asal Jepang), dan Sabida Thaiseth (Menteri Kebudayaan Thailand). Yoshihiko Noda, mantan Perdana Menteri ke-62 Jepang, juga akan berpartisipasi secara daring.

Rangkaian kegiatan mulai Minggu (9/11), dijamu makan malam multikultural di Galeri Nasional oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Sebelum pembukaan resmi, Prof. M. Din Syamsuddin (Ketua CDCC) dan Tan Sri Lee Kim Yew (Ketua Cheng Ho Multi Culture Education Trust) akan menyampaikan pengantar mengenai visi dan semangat forum.

Akan ada tiga sesi khusus, yaitu: International Council of the Global Fulcrum of Wasatiyyat Islam, Global Forum of Muslim Women I, dan Muhammadiyah International Networks Meeting. Para peserta akan dijamu sejumlah pejabat negara, antara lain Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin pada jamuan makan siang hari kedua, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti pada jamuan malam hari kedua.

Menteri Agama  Nasaruddin Umar dijadwalkan menutup forum pada hari ketiga (11/11) serta  paparan pandangannya mengenai praktik Wasatiyyat Islam dan keberagaman multikultural yang harmonis di Indonesia. Sebagai penutup, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akan menjamu makan malam di Balai Kota Jakarta.

WPF dihadiri para tokoh lintas agama, akademisi, serta pegiat perdamaian internasional. Menariknya, dari kalangan bisnis, terutama WNI keturunan Tionghoa, ikut diundang sebagai bagian dari kolobarasi internasional.

Jurnalis: dedy/abri

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait