Jombang | beritalima.com – Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Jombang pada Rapat Paripurna, 16 Mei 2024 lalu saat penyampaian pandangan umum, meminta kepada Pemerintah dapat meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM). mengingat turunnya pertumbuhan ekonomi perlu perhatian Pemerintah terutama pada sektor pertanian karena berpengaruh pada belanja bantuan sosial untuk mengurangi kemiskinan. Oleh karena itu fraksi gerindra ingin mengetahui langkah dan upaya pencapaian arah kebijakan pemerintah Kabupaten Jombang.
Pj. Bupati, Sugiat, S.Sos., M.Psi.T menjelaskan bahwa untuk mencapai kebijakan sesyai tema pembangunan penguatan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk landasan yang kuat untuk pertumbuhan dan kesejahreraan masyarakat.
Ia pun menjelaskan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mengalami perlambatan sebesar 0,33 persen yakni sebesar 5,04 persen dibandingkan tahun 2022 Tapi ditegaskan Pj. Bupati masih lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yaitu sebesar 4,95% dan lebih rendah 0,1% dibandingkan Nasional 5,05%.
Lanjut Sugiat mengenai potensi Kabupaten Jombang pada bidang pertanian dan pengembangan komoditas pertanian unggul melalui konsep agroindustri, sangat mengapresiasi saran dan masukan.
“Kami sangat mengapresiasi saran dan masukan tersebut, selaras dengan arah kebijakan Pemerintah Daerah terkait hilirisasi agribisnis,” pungkas Sugiat, Rabu (22/5/2024)
Masih ditegaskan Pj. Bupati Jombang dihadapan pimpinan DPRD Kabupaten Jombang dan segenap anggota dan undanfan yang hadir dalam rangka mengurangi angka kemiskinan. Tidak hanya strategi pengurangan beban penveluaran masyarakat yanh salah satunya melalui bantuan sosial kepada individu dan keluarga yang dapat dilakukan.
“Masih terdapat dua strategi yang dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten Jombang yaitu peningkatan pendapatan masyarakat dan penurunan kantong – kantong kemiskinan,” tegasnya.
Hal lain ditambahkan Pj. kepada pimpinan DPRD untuk meningkatkan IPM dan Usia Harapan Hidup antara lain meningkatkan upaya pencegahan kematian bayi dan balita dengan imuniasi. Pencegahan stunting/wasting, pencegahan penyakit menular, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dan memperbaiki status gizi keluarga.
“Perbaikan kesehatan lingkungan dengan pembangunan sanitasi layak, melaksanakan promosi kesehatan dan pelaksanaan gerakan masyarakat sehat (GERMAS) dan melaksanakan lainnya,” imbuhnya.
Jurnalis : Dedy Mulyadi