Fraksi Partai Gerindra : Mobil Damkar Kabupaten Malang Kurang, Beli Land Cruiser Prado Rp 2,2 Miliar Mampu

  • Whatsapp

Kabupaten Malang, beritalima.com | Dampak covid 19 hingga saat ini masih berdampak pada perekonomian di Kabupaten Malang hingga saat ini. Namun, pemerintah Kabupaten Malang menganggarkan Rp 2,2 Miliar untuk membeli kendaraan baru bermerek Toyota Land Cruizer Prado, 2 unit yang dipakai sebagai kendaraan dinas bupati Malang dan Wakil Bupati.

” Pengadaan Mobil Landcruiser itu dengan mempertimbangkan bahwa Kendaraan Fortuner usianya sudah 7 tahun dan Alphard itu bukan Kendaraan lapangan,” ungkap Wahyu Kurniati Kepala BKAD Kabupaten Malang kepada beritalima.com Jumat (30/12/22).

Bacaan Lainnya

Pembelian Mobil Dinas Bupati dan Wakil Bupati tersebut mendapat kritikan pedas dari Komisi I DPRD Kabupaten Malang Unggul Nugroho. Menurutnya pengadaan tersebut tidak ada gunanya bagi masyarakat, tidak ada manfaatnya dan saat ini dampak Covid 19 masih sangat terasa. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya anggaran yang harus di refocusing dengan alasan untuk penanganan Covid. Salah satu mata anggaran yang tak bisa direfocusing adalah pengadaan mobil dinas Land Cruiser seharga 2,4M perunitnya.

“Mobil dinas landcruiser itu tidak ada gunanya bagi masyarakat, masih jauh lebih berguna mobil pemadam kebakaran bagi masyarakat. Pemkab ini kebangetan, beli mobil Landcruiser bisa tapi beli mobil damkar tidak kuat tolong nuraninya dimana ini,” ungkap Fraksi Partai Gerindra ini.

Unggul menegaskan bahwa sebagai Komisi I salah satunya mitra kerja SATPOL PP dan  Pemadam Kebakaran, sangat prihatin dengan kondisi mobil kebakaran di Kabupaten Malang yang sangat minim dan hanya ada 9 Mobil PMK.

“Itu pun, yang 8 mobil untuk PMK dan yang satu mobil tangki, ditaruh dua pos yang satu ditaruh di peringgitan Malang, satu di BPBD  di Kepanjen,” tegasnya.

Sejumlah mobil damkar itu tidak bisa mengcover untuk seluruh wilayah Kabupaten Malang yang ada 33 Kecamatan. Menurut Unggul jika terjadi kebakaran di Malang bagian barat misalnya, Kasembon, Ngantang atau Malang Selatan, Sumawe Gedangan, Tirtoyudo, Ampel Gading pasti tidak tercover karena jumlah mobil damkar yang kurang.

“Saya pernah menanyakan kepada pemadam kebakaran harga satu mobil itu, seharga harga Rp 2 Miliar kenapa kita tidak mengadakan lagi, karena kondisi mobil damkar tidak mencukupi. Kalau gak salah ada 7 titik, yang bisa kita kondisikan disitu saat ada kebakaran terjadi, artinya kita masih butuh lebih banyak lagi, minimal sepuluh mobil,” tandasnya.

Redaktur : Santoso 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait